Sejarah PDPKK berawal dari Gerakan Pembaharuan Karismatik Katolik (PKK) di dunia, yang dimulai dari pengalaman Kardinal Suenens pada 1972, dan dibawa ke Indonesia pada 1976 melalui seminar oleh Mgr. Leo Soekoto SJ. Gerakan ini menekankan pengalaman Roh Kudus dan melahirkan persekutuan-persekutuan doa di berbagai paroki, seperti PDPKK St. Theresia yang dimulai di Bogor pada 1990, serta PDPKK yang dikembangkan di berbagai keuskupan seperti Bandung dan Semarang.
Sejarah Gerakan Pembaharuan Karismatik Katolik (PKK)
Akar Global:
Gerakan ini dimulai saat Kardinal Suenens dari Belgia mengalami pengalaman pribadi dengan Roh Kudus pada tahun 1972, yang mendorong pertumbuhan spiritualitas di Gereja Katolik.
Masuk ke Indonesia:
Pada tahun 1976, Mgr. Leo Soekoto SJ, Uskup Agung Jakarta, mengundang Pastor Paul O Brien SJ dan Pastor H. Schneider SJ untuk mengadakan seminar “Hidup Baru” bagi umat Katolik di Jakarta.
Perkembangan Awal di Indonesia:
Seminar tersebut menjadi tonggak awal lahirnya gerakan Pembaruan Karismatik Katolik di Indonesia dan terus berkembang di berbagai keuskupan.
Perkembangan PDPKK di Indonesia
Pembentukan di Berbagai Wilayah:
Gerakan PKK melahirkan banyak Persekutuan Doa (PD) di berbagai paroki, yang kemudian dikenal sebagai PDPKK.
Contoh PDPKK di Berbagai Keuskupan:
Keuskupan Bandung: Sejak 1982, Bapak Uskup Bandung, Mgr. Pierre Marin Arntz, OSC., menginisiasi Persekutuan Doa Karismatik Katolik untuk mengarahkan umat yang tertarik dengan gerakan ini, salah satunya di Gereja Pandu.
Keuskupan Agung Semarang: Pada tahun 1980, dibentuk Pengurus Tim Pelayanan Pusat (PTPP PKK) yang kemudian menjadi Badan Pelayanan Keuskupan (BPK PKK KAS) pada tahun 1984, dan pada tahun 1983 dibentuk juga Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPM PKKI).
Paroki Lain: PDPKK juga tumbuh di banyak paroki lain di seluruh Indonesia, seperti PDPKK St. Theresia di Bogor yang berawal dari persekutuan doa kecil pada tahun 1990.
Fokus dan Kegiatan PDPKK
Pengalaman Roh Kudus:
PDPKK adalah gerakan pembaharuan yang menekankan pengalaman dan pemberdayaan Roh Kudus dalam kehidupan beriman umat.
Persekutuan Doa:
Kegiatan utama dalam PDPKK adalah persekutuan doa yang diisi dengan pujian, penyembahan, doa syafaat, pewartaan firman Tuhan, dan kesaksian iman.
Persekutuan Doa Pembaharuan Karismatik Katolik, sebuah gerakan pembaharuan dalam Gereja Katolik yang berfokus pada pengalaman dan pemberdayaan Roh Kudus dalam kehidupan umat beriman. Kegiatan utamanya adalah doa, pembacaan Firman Tuhan, serta kegiatan lain yang menginspirasi dan menguatkan iman, termasuk Misa, doa syafaat, dan rekoleksi.
Tujuan Utama PDPKK:
Pengalaman Roh Kudus:
Menekankan pengalaman pribadi dan persekutuan dengan Roh Kudus yang diyakini menjadi gerakan Ilahi dalam kehidupan umat Katolik.
Pembaharuan Iman:
Menjadi “arus rahmat” bagi Gereja Katolik, memperbarui semangat dan cara umat beriman dalam menjalani hidup iman mereka.
Komunitas Doa:
Membentuk komunitas di mana umat dapat berkumpul, berdoa bersama, dan memperdalam iman mereka kepada Yesus Kristus.
Kegiatan dalam PDPKK:
Doa dan Firman Tuhan
Misa
Doa Syafaat
Pujian dan Penyembahan
Adorasi Sakramen Mahakudus
Renungan Firman Tuhan
Pelayanan kepada orang sakit
Retret dan rekoleksi
Kebangunan Rohani Katolik
Dampak dan Keberadaan:
Gerakan ini diinspirasi oleh Roh Kudus dan menjadi tanda kasih Allah yang nyata.
PDPKK ditemukan di berbagai paroki, keuskupan, dan bahkan di kalangan mahasiswa di Indonesia.
PDPK St.Albertus didirikan pada tahun 1995 tepatnya bulan Agustus 1995.