Pertemuan Prapaskah APP 1 - Lingkungan FX 3
Rabu, 06 Maret 2024
Add Comment
GERAKAN PERTOBATAN HATI
Hari Rabu, 6 Maret 2024
Pukul : 19.30 wib
Fasilitator: Alonzo Jethro
Jumlah Umat Hadir: 18 orang
Lingkungan Fransiskus Xaverius 3 Paroki St Albertus Agung Harapan Indah kembali mengadakan pertemuan lingkungan. Kali ini pertemuan dilakukan untuk memulai pendalaman iman dalam rangka prapaskah dan Aksi Puasa Pembangunan (APP) pertama. Tema besar yang diusung oleh Keuskupan Agung Jakarta adalah “Memperkuat Solidaritas dan Subsidiaritas untuk Mewujudkan Kesejahteraan Bersama”. Hal ini sesuai sejalan dengan apa yang menjadi Arah Dasar (Ardas) Keuskupan Agung Jakarta tahun 2022 tentang penghormatan martabat manusia dan melanjutkan tema tahun 2023 tentang kesejahteraan bersama, dan kini di tahun 2024 tema Solidaritas dan Subsidiaritas pun menjadi pokok pikiran yang utama.
Tema Pertemuan Lingkungan pertama ini adalah Gerakan Pertobatan Hati, di mana yang menjadi tujuan utamanya adalah membangun “Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Lingkungan Warga Sekitar”. Sesuai dengan tema yang diangkat, fasilitator (Sdr. Alonzo Jethro) mencoba membawa tema ini untuk diresapi dan direnungkan bersama di dalam lingkungan FX 3 pada hari Rabu malam (6 Maret 2024) ini. Umat yang hadir pada pertemuan tersebut adalah 18 orang, termasuk Suster Hilaria Sinaga, KYM (Suster Kepala dari Susteran KYM Harapan Indah sekaligus Panti Asuhan Vita Dulcedo).
Pertemuan ini dibuka dengan lagu dan doa. Lalu fasilitator membacakan bahan Kitab Suci yang menjadi permenungan bersama pada pertemuan pertama ini yaitu dari Kitab Keluaran bab 6: 1-12, yaitu tentang perutusan Musa. Konteksnya adalah Musa diutus oleh Allah dari tengah-tengah bangsa Israel yang pada saat itu mengalami penindasan di negeri Mesir, yang saat itu dipimpin oleh Raja Mesir saat itu, yaitu Firaun. Konteks perbudakan menjadi yang utama dirasakan oleh bangsa Israel. Dan Allah yang “mendengarkan” keluh kesah umatNya kemudian mengutus Musa untuk akhirnya mengawali kisah pembebasan bangsa Israel dari perbudakan tersebut.
Dalam konteks solidaritas dan subsidiaritas, fasilitator mengatakan bahwa solidaritas Allah sendiri telah ditunjukkan karena telah sudi “mendengarkan” keluh kesah bangsa-Nya. Istilah Allah yang eksklusif sebagai “Allah Abraham, Ishak dan Yakub” pun mulai tergantikan pada peristiwa ini dengan kata “TUHAN”. Hal ini ingin menunjukkan bahwa Allah solider, mau menunjukkan kasihNya bukan lagi pada pribadi ke pribadi tapi kepada seluruh umatNya, sesuai janji Allah sendiri.
Tak hanya itu, subsidiaritas Allah disadari sebagai hal yang sungguh memberdayakan manusia. Allah tidak semata-mata hadir dan menyelamatkan begitu saja meski Dia sungguh Mahakuasa. Tetapi Dia memilih Musa untuk mewujudkan kasihNya, memberdayakan seorang manusia biasa yang akhirnya bisa membantu karya keselamatan bagi seluruh bangsa Israel dari perbudakan.
Kedua hal ini yaitu solidaritas dan subsidiaritas ini yang mau ditekankan oleh fasilitator bahwa memang kita pun sebagai manusia perlu meneladan dengan: solidaritas, yaitu mau membuka hati dan mata serta beraksi terhadap keadaan sesama manusia di sekitar kita. Inilah tindakan solidaritas, membantu sesama yang tidak berdaya, termasuk mereka yang lemah, kecil, miskin, tersingkir dan difabel. Selain itu, semangat subsidiaritas juga mau dibangun dengan cara memberdayakan mereka yang sering kali “dianggap” lemah dan tidak berdaya. Fasilitator mau mengajak seluruh umat untuk melihat bahwa semua orang sama di hadapan Tuhan. Mereka yang sering dianggap lema dan tidak berdaya, sesungguhnya punya potensi yang juga bisa turut berpartisipasi dalam segala hal dan karya baik yang bisa diwujudkan untuk menciptakan kesejahteraan bersama.
Fasilitator kemudian mengajak umat dan seluruh pengurus lingkungan untuk memikirkan dan merencanakan aksi nyata ke depannya terkait solidaritas dan subsidiaritas ini tak hanya dalam lingkungan Gerejawi tetapi juga di dalam lingkungan masyarakat sekitar yang menjadi tetangga sehari-hari.
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa spontan, disatukan dalam doa Bapa Kami. Dan diakhiri dengan doa penutup dan mohon berkat. Tak lupa untuk mengabadikan momen kebersamaan dalam pertemuan pertama APP ini dilakukan foto bersama.
Penulis : Alonzho Jetro & Publisher : FX Rudy - Tim PARPOL [Partisipan Pelayan Online]
Paroki Harapan Indah Bekasi
Paroki Harapan Indah Bekasi
0 Response to "Pertemuan Prapaskah APP 1 - Lingkungan FX 3"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah