Pertemuan Pertama BKSN di Lingkungan Arcadius V

Pertemuan pertama BKSN di Lingkungan Arcadius V diadakan pada Hari Sabtu, tanggal 9 September 2023, jam 19.30 s/d selesai, di rumah Ibu Ratna blok PP 25, dihadiri 21 umat, dengan fasilitator Tim Seksi Kerasulan Kitab Suci : Bp Sony.  Diawali dengan lagu Pembuka Bagaikan Bejana, dilanjutkan dengan Pengantar dan Doa Pembuka

Pertemuan pertama BKSN mengambil tema Kasih Allah Menggerakkan Evangelisasi Diri. Tema besar Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2023 adalah “Allah Sumber Kasih dan Keselamatan”.  Saat ini, dunia sedang memasuki masa pemulihan dari krisis akibat pandemi Covid-19. Pandemi telah membangkitkan solidaritas antar sesama bagi kebaikan semua orang. Namun, pandemi juga telah membuat semua orang menjadi rentan, terpapar, dan rapuh. Kerapuhan dan kerentanan manusia justru membawa kita pada visi baru masa depan kehidupan yang menuntut keberanian untuk bertobat, agar kesejahteraan bersama dapat diperoleh.  Pada pertemuan pertama ini, kita diajak belajar dari Yunus yang memiliki pemikiran dan kemauan sendiri yang berseberangan dengan kehendak dan kemauan Allah. Kita juga diajak menyadari bahwa meskipun Nabi Yunus lari menjauh dari Tuhan, Tuhan terus mencarinya dengan kasih.

Kita yang rapuh, tetap dicari dan dikasihi untuk dimampukan menjadi alat-Nya. Allah menggerakkan kita untuk menginjili diri sendiri dengan mengakui-Nya sebagai Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Kita secara khusus dipanggil secara pribadi untuk mewartakan kabar sukacita Injil, agar dapat mewartakan kesaksian tentang Allah di tengah masyarakat demi membangun kesejahteraan bersama.

Pendalaman Kitab Suci dari kitab Yunus 1:1-17 dibacakan bergantian, ayat nomor ganjil dibacakan peserta wanita dan ayat nomor genap dibacakan peserta pria.  Pendalaman dan Penjelasan oleh Bp Sony. Datanglah firman Tuhan meminta Yunus untuk ke Niniwe supaya mereka bertobat tapi Yunus menolak.  Yunus artinya burung merpati, pemberi pesan yang setia. Yunus tidak mau ke Niniwe, dia mengikuti keinginannya sendiri. Yunus naik kapal ke Tarsis, yang jaraknya lebih jauh dari Niniwe. 

Tiga tahap penurunan iman terjadi pada Yunus: 1. Naik kapal, 2.tidur di deck, bagian kapal paling bawah. Terjadilah badai. Nahkoda ribut, karena kapal pasti karam dan menginstruksi buang barang yang ada di kapal -> buang dosa biar tidak karam. Tapi badai belum reda, dan Yunus masih mengakui bahwa dia takut akan Tuhan, badai terjadi karena dosa,.maka Yunus minta dirinya dibuang, tapi yang lain masih berbaik hati dan minta buang undi untuk menentukan siapa yang dibuang. Akhirnya Yunus dibuang kelaut dan dimakan ikan, hidup di perut ikan (penurunan yang ke 3). 

Pertemuan BKSN kedua akan bercerita apakah Yunus akan bertobat?

 

Evangelisasi mengabarkan suka cita, dilanjutkan dengan pertanyaan refleksi dan sharing

Sharing beberapa umat yang hadir

1. Pasrah diri & percaya kepada Tuhan ketika mendapat musibah kehilangan pekerjaan di saat covid, setelah beberapa saat tiba2 direkrut kembali di kantor lamanya
2. Kita tidak bisa lari dari panggilan hidup karena kita tidak punya pegangan, menjadi bingung. Kita harus kembali kepada Tuhan. Dalam hidup kadang kita di nolkan supaya kemuliaan Tuhan menjadi nyata
3. Musibah bisa terjadi kalo Tuhan yang merencanakan, di saat covid kita berusaha mencegah supaya tidak terpapar tapi setelah covid mereda malahan terjadi kecelakaan & meninggal. Jika terpapar di saat covid masih ganas maka kita tidak bisa bertemu & menjenguk saat di rawat, dan meninggal pun kita tidak pernah ketemu & melihat
4. Semakin jauh dari Tuhan semakin kita tidak punya arah, bingung, tidak punya pegangan, di saat itu perlu teman yang membantu mengembalikan kita ke jalan Tuhan

 

Acara dilanjutkan dengan doa umat, doa penutup, dan Berkat dan Pengutusan.dan diakhri dengan lagu Penutup Hati Hamba.

Penulis : Agnes Evelyne & Publisher : F.X Rudy  - Tim PARPOL  [Partisipan Pelayan Online]
Paroki Harapan Indah Bekasi

Share this post