Jangan Takut !
Minggu, 02 Agustus 2020
Add Comment
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Rom 8:35)
2
Agustus 2020 Minggu
Biasa XVIII
Jangan
Takut!
Orang beriman tentulah tidak dapat
disamakan dengan orang nekad. Orang beriman berdasarkan dan bertitiktolak dari
rahmat Allah. Ya ... iman merupakan rahmat! Orang menjadi beriman karena
dikasihi Allah. Oleh karena itu, segala tindakannya tentulah dilandasi oleh
keyakinan kuat akan kasih Allah. Berbeda dengan orang nekad. Situasi pandemik
berkepanjangan dan tindakan sosial yang menekan cenderung membuat orang nekad.
Demi keberlangsungan hidup (masalah makan, dompet kosong atau menderita,
orangtua sakit, dsb.) dapat menjadikan orang gelap mata. Salah satunya terjadi
pada tetanggaku. Seorang suami diusir oleh ibu mertuanya karena tidak bekerja
lagi. Ia dilarang untuk kembali kepada isteri dan anaknya.
Baik Yesaya, Paulus, maupun Matius
pada Minggu Biasa XVIII ini menunjukkan tindakan kasih Allah kepada umat
manusia. Yesaya menyerukan kepada seluruh umat Israel untuk datang kepada
Tuhan. Tiada orang yang akan kelaparan, bahkan memeroleh hidup berlimpah,
selama bersama dengan Tuhan. Refleksi Paulus dengan tegas menunjukkan bahwa
tiada sesuatu pun yang dapat menghalangi kasih Allah. Itu berarti bahwa dalam
keadaan apapun kasih Allah dapat dan pasti dapat diandalkan. Merujuk pada
Matius, kasih Allah itu menampakkan wujudnya dalam mukjizat penggandaan roti. Kasih
itu peduli pada sesama. Yesus peduli sungguh akan ribuan orang yang
mengikutiNya. Kondisinya sungguh negatif. Mukjizat yang diwujudkan Yesus
mengungkapkan kepedulian Allah kepada umat manusia yang mengalami situasi
negatif. Allah tidak tinggal diam. Ia pasti dan telah bertindak.
Orang beriman adalah orang yang
mengasih. Itu berarti sama halnya bahwa orang beriman merupakan orang yang
peduli. Belajar dari teguran Yesaya, kepedulian haruslah mengena pada keadaan
yang mendasar: “Mengapakah kamu
belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk
sesuatu yang tidak mengenyangkan?” (Yes 55:2a). Kondisi sekarang ini mendorong
orang untuk mengesampingkan banyak kebutuhan. Yang terpenting adalah kesehatan
dan atau keselamatan. Maka, kepedulian dari banyak orang tentulah akan
mengedepankan kesehatan dan keselamatan bersama. Orang beriman tidak sekadar
memberikan bantuan dana, tetapi sekaligus menciptakan kebersamaan demi
kesehatan dan keselamatan semua orang.
Kepedulian akan menyentuh dan mengembangkan
kepedulian orang lain. Peristiwa penggandaan roti dapat terjadi di sini dan
sekarang. Lima roti dan dua ikan mampu memberikan makan ribuan orang karena
satu sama lain saling peduli (dan berbagi), tidak mementingkan atau
mengutamakan diri sendiri dan keluarga atau kelompoknya. Demikian pula pada
saat ini dan di sini kepedulian terhadap sesama yang berkembang tidak hanya
membuat kebersamaan mampu bertahan tetapi sekaligus belajar banyak sehingga
akan lebih berkembang lagi kebersamaan. Mukjizat penggandaan roti terus terjadi
dalam kehidupan umat manusia.
Oleh karena itu, janganlah takut
menghadapi berbagai badai kehidupan. Tiada sesuatu pun akan memisahkan umat
manusia dari kasih Allah. Ia terus bertindak dan senantiasa membuat mukjizat
dalam kehidupan umat manusia. Amin.
~o0o~
Penulis :Slamet Harnoto & Publisher F.X Rudy. - Tim PARPOL [Partisipan Pelayan Online]
Paroki Harapan Indah Bekasi
Paroki Harapan Indah Bekasi
0 Response to "Jangan Takut !"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah