Akhir Sebuah Cerita : Happy Ending
Minggu, 10 Mei 2020
Add Comment
"Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” (Yoh 14:3)
10 Mei 2020 Minggu Paskah V
Akhir
Sebuah Cerita: Happy Ending
Hidup seorang anak manusia bagaikan
sebuah kisah. Bersama dengan seluruh entitas, ia merangkai sebuah kisah
kehidupan yang unik, terbedakan dari yang lain, bagi kebersamaan seluruh
entitas. Bagi sebagian individu, ada kisah-kisah kehidupan yang menyedihkan dan
berakhir dengan kepedihan. Namun sebagian yang lain, tiada kisah kehidupan yang
berakhir dengan kepedihan. Semua kisah kehidupan individual berakhir dengan
kebahagiaan.
Di tengah pandemi Covid 19, pewartaan
Yohanes memberikan garis tebal tentang kisah kehidupan. Kepergian Yesus bukan
semata karena “tugas perutusanNya” sudah selesai dan kembali kepada yang
mengutusNya. KepergianNya semata untuk melengkapi semua kisah kehidupan
individual dengan kebahagiaan. Semua kisah kehidupan berakhir bahagia dalam dan
melalui Dia. Semua kisah kehidupan berakhir dalam kebersamaan dengan Dia.
Kata kunci di dalam pewartaan Yohanes
bagiku adalah “percaya”. Orang yang percaya adalah orang yang “mengenal”. Tidak
ada keraguan apapun terhadap yang dipercaya karena pengenalan terhadapnya.
Lebih dari itu, ada “penyatuan” pikiran dan perasaan antara keduanya. Maka, dia
yang percaya kepada Yesus adalah juga orang yang mengenal Yesus. Dengan
demikian ia pun mengenal Bapa, karena barangsiapa mengenal Yesus, ia mengenal
Bapa. Bagaikan kisah romansa, orang yang percaya atau mempercayai (trust) sungguh mengenal dia yang dipercaya. Semakin dalam pengenalannya,
semakin menyatulah pikiran dan perasaannya dengan orang yang dipercaya.
Penyatuan dengan Yesus itulah yang
menjadikan orang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan. Kisah
kehidupan anak manusia di dunia ini yang berakhir bahagia terpancar
terus-menerus seirama dengan Roh Yesus. Pandemi Covid 19 bukanlah mengakhiri
atau mencoreng kisah kehidupan individual menjadi kisah kelam. Pandemi ini
memancarkan kasih sayang antar-umat manusia yang menghancurkan batas-batas
sosial, seperti ideologi, agama, ras, bangsa, dan negara. Seluruh bangsa
bersatu padu, bahu-membahu menghalau pagebluk
ini. Orang semakin sadar akan arti kehadiran orang lain. Aku tidak boleh
menularkan virus ini demi kesejahteraan diriku sendiri. Kisah kehidupan
menampakkan kebersamaan seluruh umat manusia. Narasi kehidupan menjadi narasi
ilahi. Semoga demikian.
Penulis: Slamet Harnoto & Publisher : F.X Rudy. - Tim PARPOL [Partisipan Pelayan Online] Paroki Harapan Indah Bekasi
0 Response to "Akhir Sebuah Cerita : Happy Ending"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah