Kunci Keempat
Minggu, 22 Maret 2020
Add Comment
22 Maret 2020 Minggu Prapaskah IV
“Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang
dunia” (Yoh 9:5)
Kunci Keempat
Masih marak dan menarik minat banyak orang realitas kasatmata sehingga orang mau menyediakan waktu dan dana khusus untuk membuka mata batin dan melihat kegaiban. Tidak jarang orang terpengaruh pikirannya oleh berbagai hal terkait kegaiban ini sehingga pikiran logis hampir tidak ada. Mereka mengikuti begitu saja apa yang ditemukan (dikatakan) dalam kegaiban.
Fenomena menarik ini terbentur pada kenyataan hidup umat beriman. Tidak sedikit yang ikut arus tersebut karena dorongan mulia dari dalam batin. Tanpa bimbingan dan kekuatan yang dalam tidak sedikit yang terseret arus. Umat beriman aktif dalam berbagai kegiatan gerejani, tetapi cara hidupnya (termasuk menggerejanya) diwarnai oleh keyakinan-keyakinan yang terbangun dari sumber kegaiban.
Pewartaan Yohanes mengungkap peristiwa Yesus membuka mata orang buta
sejak lahir. Ada orang yang tidak pernah melihat wajah kedua orangtuanya. Dia
hanya mengenali orang-orang di sekitarnya melalui suaranya. Seumur hidup, ia
tidak memiliki data visual di dalam otaknya. Kedatangan Yesus dan pembukaan
matanya merupakan mukjizat yang luar biasa. Peristiwa ini menjadi perbincangan
panas di kalangan top masyarakat Yahudi.
Kunci keempat terkait dengan penglihatan: mata rohani. Orang beriman
(mungkin) lupa bahwa manusia merupakan kesatuan dimensi ragawi, jiwa, dan roh.
Kepekaan tidak hanya terbangun atas dasar data yang diperoleh secara inderawi
(mata ragawi), tetapi sekaligus juga mata batin dan mata rohani. Orang beriman
seharusnya mengembangkan mata rohani, tidak tergoda untuk berhenti pada mata
inderawi dan mata batin. Mata rohani umat beriman akan memampukannya menemukan
bahwa Yesuslah terang dunia. Inilah yang sebenarnya menjadi kunci keempat.
Kunci keempat mengandaikan keterbukaan rohani. Berbagai peristiwa mistik hanya
dapat dilihat dari mata rohani. Pengalaman panggilan Musa, panggilan Saulus,
dan berbagai peristiwa mistik lain haruslah sampai pada keyakinan dasar bahwa
Yesuslah terang dunia.
Umat beriman sudah dianugerahi kunci keempat: mengenali Yesus sebagai
terang dunia. Permasalahannya bukanlah pada bagaimana membuka mata rohani,
tetapi bagaimana pengenalan itu terkembangkan di dalam kehidupan nyata. Doa dan
laku tapa tentunya merupakan sarana untuk semakin berkembangnya pengenalan akan
Kristus Terang Dunia hingga sampai pada pelepasan segala sesuatu demi
KerajaanNya. Kelekatan pada duniawi hanya akan memandekan orang pada dimensi
ragawi dan batiniah. Orang beriman harus berkembang dalam dimensi rohani.
Selamat berpantang dan berpuasa! Amin.
Penulis : Slamet Harnoto & Publisher : Hery WW - Tim PARPOL [Partisipan Pelayan Online] Paroki Harapan Indah Bekasi
0 Response to "Kunci Keempat"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah