Indahnya Kebersamaan Dalam Nama Tuhan

19 Januari 2020                                                                                                                      Hari Kedua Pekan Doa Sedunia

“Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29)

“Indahnya Kebersamaan Dalam Nama Tuhan”

 Beberapa waktu yang lalu aku mengikuti pertemuan lingkungan. Kali ini pertemuan di luar paroki. Kami berkunjung ke paroki tetangga. Acara dimulai dengan mengikuti misa pagi hari Minggu. Kami mengisi koor. Sesudah misa, acara dilanjutkan bersama dengan romo paroki yang dulu pernah menjadi romo paroki kami. Singkat ceritera, aku menikmati sungguh acara demi acara bersama dengan warga lingkungan dan romo paroki kami dulu. Begitu terasa indah dan menyenangkan.

Kecuali kakak perempuan, dalam pertemuan yang hampir diikuti seluruh warga lingkungan itu tidak ada saudara kandungku. Memang ada beberapa yang sudah aku kenal sejak beberapa tahun yang lalu, termasuk romo paroki. Namun sebagian besar yang mengikuti pertemuan itu terasa asing bagiku. Tapi apakah aku canggung? Tidak! Apakah aku terpisah dari kebersamaan? Tidak! Aku merasa berada di tengah keluarga yang disatukan hanya karena dan oleh iman akan Kristus!

Itulah sekelumit pengalaman yang membawaku pada mimpi indah kebersamaan seluruh umat beriman. Tidak ada lagi Jawa, Flores, Batak, Sunda, Betawi, ... yang ada adalah saudara seiman. Tidak ada lagi Katolik, Protestan, Anglikan, ... yang ada adalah saudara seiman, murid-murid Tuhan. Semua umat beriman mendengarkan seruan Yohanes Pemandi, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29).

Indahnya kebersamaan murid-murid Tuhan diwarnai oleh saling memahami satu sama lain, meskipun tidak dapat didamaikan terkait hal-hal doktriner. Indahnya kebersamaan murid-murid Tuhan diwarnai oleh semangat saling memaafkan dan memandang perjalanan kebersamaan masa lalu dengan iman yang sama dan sungguh bermakna bagi keberadaan murid-murid Tuhan sekarang ini. Indahnya kebersamaan murid-murid Tuhan tentulah diwarnai dengan saling memerkaya satu sama lain, saling mengasihi, saling membantu, dan berkembang bersama.

Mimpi indah itu akan terwujud seandainya dalam diri setiap murid Tuhan berdamai dengan diri sendiri bahwa murid Tuhan yang lain disatukan dengan Tuhan yang satu dan sama. Pendamaian ini tentulah rahmat yang senantiasa dicurahkan dan harus senantiasa berkembang di dalam diri murid Tuhan. Biarlah rahmat itu memancar keluar. Amin.

By Slamet Harnoto  - Tim PARPOL  [ Partisipan Pelayan Online ]
Paroki Harapan Indah Bekasi

Share this post