Menemani
Rabu, 25 Desember 2019
Add Comment
25 Desember 2019 HARI RAYA NATAL
“Mereka cepat-cepat berangkat dan
menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu,
yang sedang berbaring di dalam palungan”
(Luk 2:16)
“Menemani”
Sudah tujuh bulan ibu terbaring tak berdaya. Gegar otak yang diderita
di usia senja akibat jatuh rasanya teramat sulit untuk disembuhkan. Namun
perkembangan yang terjadi meski sangatlah kecil, sungguh berarti bagiku.
Sedikit demi sedikit meski diselingi oleh gelagat yang mengkhawatirkan, kondisi
ibu justru menampakkan perubahan yang mendasar dalam penglihatanku. Aku yakin
Tuhan menghendaki ibuku sembuh.
Awal aku berpikir bahwa akulah yang menemani ibu dalam penderitaannya.
Mencermati gelagat ibu, aku tersadar bahwa kekuatan terbesar dari dalam batin
ibuku adalah menemani suami (bapak) dan anak-anak. Kebahagiaan ibu terletak
bagaimana dirinya menemani keluarganya. Bapak yang selalu ditanyakan. Mengapa?
Karena begitu besar kasihnya pada bapak. Anak-anaknya satu per satu ditanyakan.
Mengapa?
Aku tidak dapat menjawab. Kurenungkan semuanya dalam terang iman akan
Kristus. Bukan para gembala yang datang untuk menemani Yesus. Sebaliknya, Yesus
mengundang para gembala, tanpa kata-kata terucap, bahwa DiriNya akan senantiasa
menemani para gembala. Tanpa kata-kata terucap, Yesus hadir dan menjadi teman
para gembala (cf. Luk 2:16).
Dalam deritanya, ibu tetap mengasihi bapak, memertanyakan bapak, dan
terus berusaha tetap memerhatikan dan melayaninya. Ibu tidak memerhatikan bahwa
dirinyalah yang seharusnya diperhatikan. Yesus jauh melebihi ibuku. Ia tidak
memerhatikan DiriNya sendiri. Ia datang dan mengundang semua orang untuk
menyadari sungguh bahwa Allah senantiasa menemani. Allah tidak membiarkan
seorang pun ada dalam kesendirian. kasihNya begitu luar biasa sehingga
merelakan kehidupan ilahi bagi kehidupan manusiawi.
Kasih ibu dalam penderitaannya memancarkan sukacita ilahi. Kasih ilahi
mengangkat kegembiraan manusiawi ke dalam kebersamaan hidup dengan Allah.
Selamat Natal. Bersukacitalah karena Teman Agung sudah datang!
0 Response to "Menemani"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah