Kerja Bakti Di Kampung
Minggu, 08 Desember 2019
Add Comment
8 Desember 2019 Minggu Adven II
“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan,
luruskanlah jalan bagiNya” (Mat 3:3c)
“Kerja Bakti Di
Kampung”
Saat kubuat renungan ini, barusan kuikuti kerja bakti di kampung. “Tumben”, pikirku. Kegiatan sosial yang
lama menghilang dari kehidupanku saat itu muncul. Kerinduanku muncul dan
sungguh terpenuhi. Kegembiraan bersama para tetangga dalam membersihkan jalan
yang biasa dipakai bersama begitu kentara. Tak satu pun yang jadi bos atau ngebos. Semua seia sekata, sama-sama ... bergandengan tangan ...
bekerja bersama ... tanpa upah ... penuh keikhlasan dan kegembiraan.
Jika peristiwa Yohanes Pembaptis disejajarkan dengan peristiwa kerja
bakti itu, rasanya begitu menyenangkan hati. Banyak orang berbondong-bondong
menanggapi seruan Yohanes. Bagaikan kerja bakti kampung, mereka memikirkan
kepentingan bersama. Bagaikan kerja bakti kampung, mereka membangun kehidupan bersama
dalam keikhlasan dan kegembiraan. Maka, pertobatan menjadi suatu peristiwa yang
dilandasi oleh keikhlasan personal dalam kebersamaan. Pertobatan bukanlah suatu
beban. Seruan pertobatan Yohanes mengedepankan keselamatan pribadi dan bersama.
Pertobatan yang diserukan Yohanes merupakan kesempatan luas bagi tiap individu
untuk terlibat lebih jauh dalam kehidupan bersama.
Kehidupan surgawi dapat ditempuh melalui jalan pertobatan. Nabi Yesaya
menggambarkan kembali kehidupan firdaus dalam seruannya: “Serigala akan tinggal
bersama domba ... sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan,
seperti air laut yang menutupi dasarnya” (Yes 11:6-9). Pengampunan yang
mengiringi pertobatan mengungkap penerimaan kembali. Orang tidak lagi terpisah
atau tidak memiliki kesempatan, tapi terbuka luas kesempatan untuk terlibat di
dalam kebersamaan yang penuh dengan kedamaian dan suka cita.
Bagi Paulus itu karena rahmat Kristus yang memampukan setiap individu
untuk bisa menerima satu sama lain, satu hati dan satu suara memuliakan Allah (cf. Rom 15:6-7). Umat beriman dalam
kebersamaan hidup hendaknya mau dan mampu mengenali sesamanya, keunikan pribadi
masing-masing. Rahmat ilahi yang disebutkan Paulus haruslah meledak dalam
realitas hidup umat beriman. Jikalau rahmat itu mewarnai, betapa indahnya
kebersamaan hidup umat beriman. Ada keikhlasan dan kegembiraan dalam karya
pelayanan bersama. Damai Tuhan sertamu! Amin!
0 Response to "Kerja Bakti Di Kampung"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah