Allah Mencari

3 Nopember 2019                                                                                                                              Hari Minggu Biasa XXXI

                                                                                                                                                               

“Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Luk 19:10)

“Allah Mencari”

  

Beberapa waktu yang lalu, saya menerima kabar dari kakak bahwa ibu yang sedang terbaring sakit selalu menanyakan diriku. Karena banyak hal saya tidak serta merta pulang untuk menengok ibu. Setelah beberapa kali pulang menjenguk ibu, dia senantiasa mencari bapak, suami, ayahku. Dia selalu memertanyakan di mana suaminya, bapakku. Terasa olehku kasih sayang luar biasa dari ibuku terhadap bapakku. Tangisan batin meledak menyaksikan pemandangan begitu rupa. Ibu senantiasa mencari bapak.

Kasih Allah begitu besar kepada umat manusia (cf. Yoh 3:16). Pewartaan Lukas pada Minggu Biasa XXXI ini menegaskan akan besarnya kasih Allah kepada umat manusia. Yesus menyatakan bahwa DiriNya datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (cf. Luk 19:10). Yesus mengungkapkan kasih Allah yang terus mencari dan menemukan umat manusia yang menjauh, bahkan tidak mampu kembali kepadaNya. Tampak begitu besar keberpihakan Allah kepada umat manusia yang tersingkir dari kehidupan sosial, seperti halnya Zakheus. Allah menemukan kembali Zakeus dan mengungkapkan kasihNya dengan mendatangi dan makan bersamanya di rumahnya.

Peristiwa bersama ibu mencerahkan dan menggairahkan hidupku bahwa diriku sungguh dikasihi Allah. Allah tidak akan pernah melepaskan diriku dari cengkeraman kasihNya. Allah tidak berdiam diri tatkala aku menjauh dariNya. Ia tetap mencari dan terus menemukanku tatkala aku jauh dariNya. Allah menghiburku tatkala aku bersedih melihat kondisi ibuku. Allah menunjukkan karya penyelamatan terhadap ibuku. Allah Mahaagung!

Refleksi “Allah Mencari” ini mau mengungkapkan tindakan aktif dan kepedulian Allah terhadap umat manusia. Kepedulian itu tidak hanya terjadi pada saat Yesus hidup di Palestina dua ribuan tahun yang lalu. Allah tetap peduli dan terus peduli terhadap nasib negatif umat manusia. Ia terus mencari dan menyelamatkan. Selamat merenung! Tuhan memberkati!

By  Slamet Harnoto  - Tim PARPOL  [ Partisipan Pelayan Online ]
Paroki Harapan Indah Bekasi

Share this post