Pertemuan 4 - Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Lingkungan Felisitas 2
Rabu, 02 Oktober 2019
Add Comment
Pertemuan terakhir BKSN
IV di Lingkungan Felisitas 2 dilaksanakan pada Hari Minggu, 22 September 2019
Pukul 19.30 Wib di rumah Bp. Romy / Ibu Linda di Taman Heliconia Blok HO2 No.19
yang dihadiri oleh 22 Orang. Pada pertemuan IV kali ini yang menjadi
fasilitator adalah Bp. Theodorus dengan
mengambil tema “ HIKMAT ALLAH YANG TANPA
BATAS “ dengan Sub temanya adalah Belajar
dari Bileam dan Keledainya.
Pada pertemuan terakhir
BKSN IV kali ini menceritakan latar belakang Nabi Bileam yang berprofesi
sebagai tukang tenung (dukun) berasal dari Petor ditepi Sungai Efrat dan beliau
bukanlah orang Israel tetapi taat pada perintah Allah untuk tidak mengutuk Israel
dan menunjukan kekuasaan Allah. Allah memberikan hikmat kepada siapapun sesuai
kehendak-Nya, ini merupakan pintu masuk bagi kita untuk melihat bahwa hikmat
Allah juga masuk kepada siapapun meskipun berbeda kayakinan dengan kita.
Pada kisah Bileam,
bacaan Kitab Suci diambil dari Kitab
Bilangan 22 : 1-18 “ Balak Memanggil Bileam “ mengisahkan orang Israel
sedang melakukan perjalanan di Padang Pasir dari Mesir ke tanah terjanji.
Mereka selesai mengalahkan bangsa bangsa yang mereka lewati seperti Sihon raja
orang Amori dan Ong raja Basan. Sampailah mereka di desa orang Moab dan
berkemah disitu yang membuat orang Moab ketakutan sebab mereka tahu kehebatan
bangsa Israel. Oleh karena itu raja Moab yang bernama Balan bin Zipor mengirim
utusan untuk memanggil Bileam bin Beor seorang tukang tenung dari sungai Efrat.
Maksud dari pemanggilan ini adalah meminta Bileam untuk mengutuk bangsa Israel,
namun usaha Balak tidak berhasil sebab Bileam menolak permintaan Balak sebab
Tuhan sebelumnya berfirman kepadanya agar jangan mengutuk Israel.
Gagal dengan cara
pertama maka Balak mengirimkan utusan kedua yang jumlahnya lebih banyak dengan
iming iming jabatan tinggi dan upah yang sangat besar kepada Bileam dengan
maksud sama yaitu memusnahkan bangsa Isreal dengan kekuatan kutukan kutukannya,
karena Balak sangat yakin dengan kekuatan Bileam. Bileam tetap menerima
kedatangan para utusan Balak, namun Bileam kembali menolak permintaan Balak
sebab Bileam sudah mengakui Tuhan Allah Israel dan mempunyai sikap takut akan
Allah. Bileam meminta para utusan untuk menunggu Firman Tuhan, tetapi meskipun
Tuhan sudah datang kepada Bileam namun belum sempat Tuhan berfirman,Bileam
sudah pergi terlebih dahulu dengan keledainya.
Dalam perjalanan sang keledai
melihat malaikat Tuhan yang membawa pedang terhunus sehingga membuat keledai
beberapa kali menyimpang perjalanannya, ke ladang,ke tembok, dan terakhir ke
jalan yang sempit menyebabkan kaki Bileam terjepit. Karena jalan yang
menyimpang beberapa kali maka Bileam marah dan beberapa kali juga memukul
kepala keledai.
Namun pada akhirnya
Bileam sadar akan apa yang sesungguhnya terjadi dan Bileam meminta petunjuk
dari Allah. Ia memerintahkan kepada Balak untuk membangun mezbah dan menyiapkan 7 ekor lembu jantan
serta 7 ekor domba jantan. Kemudian Bileam berinistif naik ke atas bukit untuk
bertemu dengan Allah, maka Allah melihat ketataatannya lalu menaruh
perkataan-Nya kedalam mulut Bileam. Dalam sajaknya Bileam berkata “bahwa ia tidak mungkin menyerapah yang
tidak diserapah Allah dan mengutuk yang tidak di kutuk Allah. Keturunan Yakub
bagai debu yang tak terbilang dan bangsa Israel sangat banyak.”
Bileam mengakui Israel
adalah bangsa yang besar, bangsa yang hidupnya tidak termasuk golongan bangsa
kafir. Kebesaran Israel adalah suatu tanda berkat dari Allah. Dan Allah meletakan kata-kata ke
dalam mulut Bileam. Nubuat Bileam menggambarkan bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Allah, seperti hewan
dengan tanduk yang dapat menghancurkan musuh, mempunyai kekuatan seperti singa
betina dan singa jantan (ay. 22, 24) yang tidak istirahat sampai memakan
mangsanya. Nubuat ini memperlihatkan betapa Allah menjadi kekuatan Bangsa
Israel. Bileam akhirnya
mengerti bahwa Allah menghendakinya untuk memberkati Israel, oleh karena itu ia
tidak mencari tanda lagi.
Permenungan:
- Hikmat Allah mampu berkarya dalam diri semua orang.
- Allah mendidik Bileam secara bertahap untuk menjadi pribadi yang berhikmat, termasuk juga dalam bentuk teguran (melalui keledainya).
- Hikmat dan kemahakuasaan Allah mampu mengubah kutuk menjadi berkat.
Dokumentasi
kegiatan terlampir:
0 Response to "Pertemuan 4 - Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Lingkungan Felisitas 2"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah