Pertemuan I - Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Lingkungan St. Felisitas 2
Rabu, 04 September 2019
Add Comment
Tahun 2019 adalah Tahun Berhikmat. Segenap umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta diajak untuk menghidupi dan menghayati spritualitas hikmat serta mewujudkannya sebagai suatu panggilan nyata menuju kesucian hidup kristiani yang didasari oleh Kitab Suci, Dogma dan Magisterium.
Pertemuan BKSN I di
Lingkungan Felisitas 2 dilaksanakan pada Hari Minggu, 1 September 2019 Pukul
19.30 Wib di rumah Bp. Yustinus / Ibu Zita di Asera One South 1S10/6 yang
dihadiri oleh 25 Orang. Pada pertemuan I kali ini yang menjadi fasilitator
adalah Bp. David Kusnanto dengan mengambil tema “ PENTINGNYA MEMELIHARA DAN MERAWAT HIKMAT “ dengan tokoh utamanya
adalah KING SALOMO (Raja Salomo) , hal
ini sesuai dengan tema BKSN tahun ini yaitu Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci.
Pada pertemuan I BKSN
dengan tokoh sentral Raja Salomo dibagi dalam 2 kisah singkat yaitu masa kejayaan Salomo dan kejatuhan Salomo.
Masa Kejayaan Raja Salomo
Raja Salomo adalah
Raja Israel yang sangat hebat dan luar biasa bijaksana karena dia mampu
memimpin Israel dengan mencetak banyak prestasi dan menjadikan Israel kerajaan
yang kaya dan makmur. Prestasi terbesar Salomo adalah ketika mampu membangun
bait Allah di Israel, selain itu dia memiliki hikmat kebijaksanaan yang tidak
mampu disaingi siapapun di Israel. Dia tidak suka berperang namun dia lebih
suka melakukan diplomasi dengan Negara negara lain termasuk menikahi wanita
wanita anak kerajaan lain. Raja Salomo adalah anak dari Daud yang beristrikan
Batsyeba dimana semasa hidupnya Daud sudah berjanji dengan istrinya bahwa
Salomo lah yang akan menerima tahta utama menjadi Raja Israel. Menjelang
wafatnya Daud memberi nasehat kepada Salomo agar mengikuti semua kehendak Tuhan,
Salomo memerintah Israel selama 40 tahun lamanya. Dalam perjalanan karirnya
Salomo tidak pernah meminta jabatan,kekayaan, umur panjang ataupun kemulian
kepada Allah, dia hanya meminta Hikmat kepada Allah agar dia mampu
bijaksana dan adil dalam menyelesaikan segala perkara yang dihadapinya. Dan
Allah mengabulkan semua permintaan Salomo.
Dengan hikmat yang
dimilikinya dia menjadi sangat hebat dan luar biasa, namun hikmat yang dimiliki
juga harus di rawat dan dijaga sesuai kehendak Allah, jika tidak dijaga dan
dirawat makan akan membuat seseorang gagal, salah langkah dan akhirnya jatuh.
Kisah raja Salomo inilah yang bisa menjadi permenungan kita bersama.
Masa Kejatuhan Raja Salomo
Dimasa tuanya ternyata
Salomo menyimpang dari kehendak Allah sebab dia menikahi 1000 wanita dimana 700
orang dari bangsawan dan 300 orang dari kalangan gundik. Dalam kisah raja raja
disebutkan bahwa Salomo mencintai banyak perempuan asing hingga menyembah
berhala berhala istri istrinya. Salomo lupa bahwa Allah pernah berfirman “ janganlah
engkau bergaul dengan mereka, sebab mereka akan mencondongkan hatimu kepada Allah
mereka” (1 Raja 11:2)
Sangat disayangkan
bahwa Salomo tidak menggunakan hikmatnya sesuai kehendak Allah untuk
menghindari dirinya jatuh pada penyembahan berhala. Oleh karenanya Allah kecewa
dengan Salomo, sehingga kerajaan penggantinya semakin lemah dan tidak mampu
menghadapi semua persoalan dari dalam maupun dari luar. Kerajaannya pecah
menjadi 2 yaitu kerajaan Israel di Utara dan kerajaan Yehuda di Selatan sampai
kerajaan ini habis dan terakhir Kerajaan Selatan dibuang ke Babilonia.
Permenungan
- Perlunya memelihara hikmat yang diberikan Tuhan dengan baik dengan cara mengikuti kehendak Allah
- Bertobatlah ketika jatuh kedalam dosa sepertinya yang dilakukan Daud, meskipun Salomo sudah melakukan dosa namun tidak disebutkan apakah dia bertobat
- Penting bagi kita didalam kehidupan sehari hari untuk memiliki atau mendapatkan figur yang bisa mengingatkan,menegur dan diajak berdikusi dalam menghadapi masalah yang dihadapi, namun dalam kisah ini Salomo tidak disebutkan memiliki figur dimaksud
Demikianlah informasi singkat kegiatan BKSN I Lingkungan St. Felisitas 2, semoga kisah kisah yang dihadapi Salomo bisa menjadi refleksi dan menjadi alarm bagi kita dalam menghadapi situasi kehidupan terutama saat kita mendapatkan hikmat dari Allah.
0 Response to "Pertemuan I - Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Lingkungan St. Felisitas 2"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah