Keputusang Pribadi
Minggu, 25 Agustus 2019
Add Comment
Renungan 25 Agustus 2019 Hari Minggu Biasa XXI
“Banyak
orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat” (Luk 13:24)
“Keputusan Pribadi”
Menarik untuk mencermati dialog antara
Yesus dengan murid-muridNya tentang siapa yang diselamatkan sebagaimana
dikisahkan oleh Lukas (Luk 13:22-30). Dialog dimulai dengan kuantitas yang
diselamatkan. Jawaban dan penjelasan Yesus pada akhirnya menunjukkan suatu
gambaran tentang siapa yang diselamatkan, bukan sekadar kuantitas.
Pertama, keselamatan diperuntukkan bagi segala
bangsa. Hal ini tentu seiring dengan Tradisi Iman yang berkembang sejak Abraham
hingga saat ini. Penuturan Yesus, “orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari
Utara dan Selatan ...” (Luk 13:29) tentu telah sangat dikenal karena telah
dituturkan oleh Nabi Yesaya, “... Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa
dari semua bahasa, ...” (Yes 66:18). Keselamatan diperuntukkan bagi seluruh
umat manusia.
Kedua, tawaran Allah dan kebebasan umat manusia.
Bagaimanapun keselamatan merupakan tindakan ilahi. Tidak ada seorang pun mampu
menyelamatkan dirinya sendiri. Namun tindakan ilahi itu pun tetaplah tawaran di
hadapan kebebasan umat manusia. Bagaimanapun kebebasan merupakan rahmat Allah
bagi hidup umat manusia. Oleh karena itu, keselamatan tergantung pada diri
pribadi manusia yang dengan bebas mengambil keputusan: menerima atau
menolaknya. Keselamatan terjadi tatkala orang mau dan sungguh menerimanya.
Ketiga, keselamatan haruslah diperjuangkan.
Keselamatan itu telah dianugerahkan. Namun, bagaimanapun orang tetap harus
memperjuangkannya sebagaimana Sabda Yesus. “Berjuanglah untuk masuk melalui
pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha
untuk masuk, tetapi tidak akan dapat” (Luk 13:24). Orang bertanggung jawab atas
keselamatan yang telah diterimanya. Ia harus mewujudnyatakan keselamatan
dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhana, orang tidak boleh
berbuat kejahatan, yang tentunya bertentangan dengan realitas keselamatan. “Ia
akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari
hadapanKu, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan” (Luk 13:27).
Bagi umat beriman, yang keempat hendaknya diperhatikan sungguh:
terlibat dalam karya keselamatan Allah. Keselamatan yang telah dianugerahkan
dan diterima serta dipertanggungjawabkan secara pribadi haruslah menjadi
panggilan umat beriman untuk terlibat di dalamnya. Karya keselamatan Allah
diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Perspektif inilah yang seharusnya
melekat pada diri setiap insan beriman. Umat beriman dipanggil untuk terlibat
aktif dalam karya keselamatan Allah bagi sesamanya. Sebagaimana Allah tidak
memandang asal-usul seorang pribadi, demikian pula umat beriman tidak
membeda-bedakan sesamanya dalam keikutsertaannya dalam karya keselamatan Allah.
Semua adalah saudara dan semua harus menerima keselamatan yang datang dari
Allah.
0 Response to "Keputusang Pribadi"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah