Kemakmuran dan Pemerataan
Minggu, 23 Juni 2019
Add Comment
“Mereka
semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan
potongan-potongan
roti yang sisa sebanyak dua belas bakul” (Yoh 14:23)
23 Juni 2019 HR Tubuh dan Darah Kristus
“Kemakmuran dan Pemerataan”
Mencermati fenomena global, rasaku
masih tetap aktual pemikiran pemerataan dan kemakmuran tidak hanya sekarang ini
tapi mungkin hingga dua dekade ke depan. Kesenjangan sosial ekonomi
antar-berbagai belahan dunia belum teratasi. Masih ada sebagian yang mengalami
kemakmuran sementara sebagian lagi kemiskinan merajalela.
Sangat istimewa bacaan-bacaan pada
hari raya Tubuh dan Darah Kristus minggu ini. Kehadiran Allah di tengah
kehidupan umat manusia diwartakan oleh ketiga bacaan. Ketiganya menceritakan
bagaimana kehadiran Allah menyentuh masalah pemerataan kemakmuran hidup umat
manusia. Lukas secara eksplisit menceritakan bagaimana pemerataan kemakmuran
itu tampak dengan mukjizat yang diperbuat Yesus di tengah massa yang
mengikutiNya.
Tidakkah hari raya Tubuh dan Darah
Kristus ini memberikan inspirasi kuat bagi umat beriman?
Pemberian diri Kristus kepada umat
manusia menyatakan kehidupan ilahi bagi seluruh umat manusia. Itu berarti bahwa
kehidupan ilahi hadir dalam hidup umat manusia. Kehadiran ini sangat nyata
tatkala orang menyadari akan kasih yang begitu agung dianugerahkan kepada umat
manusia. Bukankah itu berarti bahwa umat manusia memiliki kasih kepada sesamanya?
Saling mengasihi inilah yang memungkinkan mukjizat terjadi: saling memberikan
hidup sehingga hidup semakin berkembang.
Kasih bagaikan aliran air yang
mengalir dari atas ke bawah. Air tidak peduli dengan apa yang ada di depannya;
air terus mengalir. Demikian halnya dengan kasih. Orang yang mengasihi akan
mampu mengatasi kecenderungan untuk memikirkan diri sendiri, keluarga, dan
kelompoknya. Kasih akan mengalir keluar dari pribadi-pribadi manusiawi tatkala
menemukan ada sesamanya yang membutuhkan pertolongan. Kasih itu pulalah yang
menjadi kekuatan banyak orang untuk mengubah tatanan tidak adil. Kasih
memungkinkan pemerataan kemakmuran terjadi di bumi, rumah bagi semua umat
manusia.
Bukankah demikian? Selamat merenung!
Tuhan memberkati! Amin.
0 Response to "Kemakmuran dan Pemerataan"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah