Allah Yang Melayani
Minggu, 16 Juni 2019
Add Comment
“Ia akan
memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimaNya
daripadaKu” (Yoh 13:35)
Allah Yang Melayani
Pertengahan Mei 2019 yang lalu aku
pergi menemui seorang rekan yang puluhan tahun tidak berjumpa. Singkat cerita,
aku diajak makan siang di sebuah warung makan. Di situ aku ditawari menu
makanan. “Mau makan apa?”, kata seorang perempuan yang tampaknya memang pelayan
rumah makan itu. Aku menyebut sebuah menu makanan. Tidak lama, makanan yang
kupesan tiba di hadapanku. Satu hal menarik adalah bahwa pelayan itu memenuhi
apa yang kuminta. Tidak sekadar kebutuhan makanan untuk menghilangkan rasa
lapar, tetapi sungguh makanan yang kuinginkan.
Menelisik perjalanan hidupku selama
ini, Sang Pelayan hidupku adalah Allah. Tidak jarang aku memerlakukan Allah seperti
kepada pelayan warung makan itu, tidak berterimakasih sama sekali. Adakah aku
membayar Allah sehingga tidak perlu berterimakasih? Allah tidak butuh apapun
dariku. Aku hanya meminta dan meminta serta berontak tatkala permintaanku tidak
segera dipenuhi atau bahkan tidak dipenuhi sama sekali. Tatkala terpenuhi
keinginanku, Allah kulupakan.
Misteri Allah Tritunggal mengungkap
karya pelayanan Allah bagi hidup umat manusia. Ia mengundang umat manusia untuk
datang kepadaNya. Ia menempatkan umat manusia untuk dapat berkomunikasi
langsung dengan diriNya. Ia melayani dan memenuhi kebutuhan hidup umat manusia
baik diminta ataupun tidak diminta. Ia melayani karena Ia mengasihi umat
manusia.
Pada dasarnya Allah pemilik segala
sesuatu yang ada, termasuk hidup umat manusia. Dari kedalaman kasihNya,
mengalir kehidupan ilahi bagi umat manusia. Kristuslah kasih yang dianugerahkan
bagi keselamatan umat manusia dari kehancurannya. Oleh karenaNya, umat manusia
mampu berkomunikasi dengan sikap terbuka kepada Allah. Kasih ilahi
terus-menerus memerkembangkan hidup manusia. Roh Kudus membimbing umat manusia
pada kesempurnaan ilahi. Bukan umat manusia yang menyempurnakan hidupnya
sendiri, tetapi Roh Kudus yang membimbing umat manusia untuk memanusiakan
dirinya dan menuju pada kesempurnaan ilahi. Adakah karya pelayanan seagung ini
kecuali dari dan oleh Allah sendiri?
Sudah seharusnya hidup umat manusia
memancarkan karya pelayanan ilahi tersebut. Kecenderungan dasariah hidup
manusiawi adalah dilayani. Karya pelayanan ilahi membongkar balikkan
kecenderungan dasariah itu. Umat manusia saling melayani satu sama lain. Tidak
ada tuan bagi sesamanya. Seorang kepala negara sekalipun sebenarnya seorang
pelayan ... ya ... pelayan bagi rakyatnya! Seorang bos pun seorang pelayan. Ia
melayani para karyawannya dengan memberikan kesempatan untuk berkembang, tidak
sekadar memeroleh nafkah bagi kehidupan dasariahnya. Semua orang saling
melayani satu sama lain.
0 Response to "Allah Yang Melayani"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah