Manatap Pembaharuan Ilahi
Minggu, 07 April 2019
Add Comment
“Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Yoh 8:11)
“Menatap Pembaruan Ilahi”
7 April 2019 Hari Minggu Prapaskah V
Mata batin umat beriman tentulah senantiasa menatap terang yang begitu jelas, yang menyejukkan seluruh kehidupannya. Betapa tidak?
Pewartaan Minggu Prapaskah V ini menyatakan akan keberadaan masa depan gemilang bagi umat beriman. Yesaya mewartakan kehendak Allah agar umat beriman janganlah terpaku akan kegemilangan masa lampau. Janganlah kejayaan dan kehebatan yang teralami pada masa lalu begitu melekat dan mengikat pribadi dan masyarakat. Biarlah masa lalu tinggallah masa lalu. Allah berkenan memberikan satu kehidupan baru bagi umat Israel (cf. Yes 43:18-19).
Demikian pula dengan masa lalu yang begitu gelap dan menyesakkan. Sharing Paulus kepada jemaat di Filipi menunjukkan bahwa kekelaman masa lampau tiada artinya sama sekali, sampah yang harus dibuang, tatkala orang ditangkap oleh Kristus Yesus. Umat beriman haruslah membalikkan badan untuk memulai pembaruan sepenuhnya atau seutuhnya agar semakin menyerupai Kristus Mulia. Istilah Paulus: memperoleh Kristus! (cf. Flp 3:8b).
Allah menghendaki semua orang diselamatkan. Bukan orang yang berseru-seru dengan lantang kepadaNya saja, tetapi semua orang dikehendaki kembali kepadanya dan memperoleh kehidupannya kembali. Kisah perempuan yang seharusnya dihukum mati dalam Injil Yohanes mengungkap belas kasih Allah yang sungguh luar biasa! Berkat Yesus, tak satu pun orang yang menghukum perempuan berzinah itu! Dalam dan melalui Kristus Yesus Allah menghendaki segala sesuatunya menjadi hidup dan hidup itu sungguh indah!
Apa artinya bagi umat beriman sekarang ini?
Saya tawarkan untuk direnungkan: kegemilangan hidup tak lepas dari kehidupan umat beriman. Itu tidaklah sekadar realitas imani, yang sering dipahami tidak nyata. Itu adalah sebuah janji sekaligus kenyataan yang seharusnya mampu ditangkap realitasnya. Segala kekurangan dan kelemahan masa lalu seharusnya ditinggalkan sepenuhnya karena dan demi Kristus Yesus. Mulailah yang sebaliknya dari kenyataan negatif itu dalam hidup. Tataplah pembaruan hidup tanpa lekat pada kejayaan masa lalu yang tidaklah realistis. Masa lalu dalam segala dimensinya tentulah tidak sama dengan masa kini. Oleh karena itu, semuanya haruslah diletakkan dalam kehendak ilahi dimana pembaruan mendapatkan terang yang sesungguhnya: keserupaan dengan Kristus!
0 Response to "Manatap Pembaharuan Ilahi"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah