Mengandalkan Kekuatan Allah

17 Pebruari 2019 Hari Minggu Biasa VI

                                                             

“Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah” 

(Luk 6:20)

Mengandalkan Kekuatan Allah

  

Semangat kemiskinan ... bagaimanakah menghidupinya? Ketiga bacaan mengingatkanku akan satu titik ini: mengandalkan kekuatan Allah semata! Tiada sesuatu pun yang abadi dan menjamin hidupku dari dunia ini! Semuanya fana dan rapuh! Kegelisahan dan ketakutan akan ancaman hidup tidak jarang menggerayangi dan membayangi kehidupanku. Orang yang menerima dan mengenaliku pun tak luput dari kecenderungan menggunakan masa kelam dalam perjalanan untuk melumpuhkan dan menguasai hidupku. Tiada sesuatu pun di dan dari dunia ini yang dapat menjamin keselamatanku. Hanya Allah saja! Itulah secara sederhana penghayatan hidup dengan semangat kemiskinan!

Satu hal menarik dari semangat kemiskinan adalah bahwa pencapaianku dalam hidup bukanlah milikku. Semua pencapaianku merupakan anugerah Allah yang tersembunyi di dalamnya suatu pertanggungjawaban kepada Allah melalui pergaulanku dengan sesama. Tidak ada satu pun pencapaian dalam hidupku, meskipun aku layak menikmati dan membanggakannya, yang dapat kupegang. Aku ditantang untuk menggulirkannya sehingga aku tidak berhenti dan puas dengan pencapaianku pada suatu titik.

Mengandalkan kekuatan Allah semata pada akhirnya membuat hidup semakin berkembang. Seorang beriman tentulah tidak berhenti dan puas pada suatu titik pencapaian. Akhir dari pencapaian hidup adalah Kerajaan Allah, karena telah dinyatakan oleh Yesus akan hal ini. Oleh karena itulah, orang beriman tidak berhenti untuk terus maju dan berkembang. Hal ini dimungkinkan karena umat beriman senantiasa terbuka akan koreksi dan pembauran dalam proses belajar bersama dengan sesamanya.

Selamat merenung! Tuhan memberkati! 

---

By Tim Partisipan Pelayan On Line (PARPOL)

Share this post