Rahim Perdamaian
Selasa, 01 Januari 2019
Add Comment
1 Januari 2019 HR St. Maria Bunda Allah
“Ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibuNya” (Lk 2:21)
Rahim Perdamaian
Tahun baru ... selalu ada setahun
sekali. Meski rekayasa umat manusia, namun sangatlah penting untuk dilihat
bagaimana umat manusia mengelola waktu, yang berarti mengelola hidupnya. Umat
manusia berusaha menyelaraskan hidupnya dengan dinamika alam: suatu dinamika
yang menunjukkan pengulangan dari musim ke musim! Umat manusia senantiasa
berjuang demi hidupnya sendiri, bukan yang lain, dengan menyelaraskan dirinya
dengan seluruh semesta.
Keselarasan hidup dengan semesta alam
kiranya yang menjadi bahan permenungan saat ini. Umat manusia bertanggung jawab
penuh atas keseimbangan kosmik. Ketidakseimbangan pada akhirnya membawa
kehancuran pada hidup umat manusia sendiri, karena alam memiliki mekanisme
untuk senantiasa seimbang. Inilah perdamaian yang seharusnya dicermati oleh
umat manusia. Dalam keseimbangan alam seorang anak manusia terlahir. Hal ini
begitu tampak dari peristiwa kelahiran Yesus. Ia dikandung oleh “alam” dan
terlahir di dan untuk alam. Bersama dengan “alam” pula Ia menyelaraskan segala
sesuatu.
Dalam hal ini baik pula direnungkan
tentang rahim perdamaian. Lingkungan hidup seorang ibu hamil haruslah
diciptakan sekondusif bagi dirinya. Kesehatan fisik dan emosional haruslah
memungkinkan kedamaian bagi sang ibu. Itu semua tentunya terarah bagi janin
yang ada di dalam kandungannya. Pada akhirnya sangatlah penting dicermati
lingkungan sosial bagi ibu yang mengandung. Masyarakat tentulah rahim yang
menentukan seorang terlahir ke dunia. Masyarakat yang menjunjung tinggi
keselarasan hidup (perdamaian) tentulah akan melahirkan anak-anak manusia yang
menjunjung tinggi keselarasan hidup. Maukah pada hari Rahim sedunia ini umat
manusia sungguh-sungguh menciptakan keselarasan hidup semesta alam bagi
anak-anak manusia yang akan terlahir?
Selamat merenung di Tahun yang baru!
---
By Slamet Harnoto - Partisipan Pelayan On Line (PARPOL)
0 Response to "Rahim Perdamaian"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah