Misi Perdamaian

6 Januari 2019 Hari Penampakan Tuhan

“Terang Tuhan terbit atasmu dan kemuliaanNya menjadi nyata atasmu”
(Yes 60:2b)

Misi Perdamaian

  

Kehadiran tiga raja dari timur dalam bacaan Injil hari ini sangat memesona hati. Bagaimana tidak? Apalah artinya seorang bayi yang dilahirkan di kandang? Apalah artinya orangtua bayi tersebut? Apakah bayi itu melebihi raja-raja itu? Sang Maharajakah?

Sontak pikiranku terlontar pada peristiwa kehadiran seorang bayi di dunia ini. Dia adalah buah kasih sayang dari umat manusia. Tak ada yang mengingkarinya! Kasih sayang berbuah kebahagiaan. Kasih sayang berbuah kedamaian bagi umat manusia. Kehadiran sang jabang bayi haruslah menyadarkan seluruh umat manusia akan kebahagiaan dan kedamaian hidup. Tiada kebahagiaan tatkala hati penuh perseteruan. Tiada kebahagiaan tatkala hati diwarnai kebencian, bahkan dendam. Tiada kebahagiaan tanpa kedamaian. Kebahagiaan dan kedamaian bagaikan dua sisi dari sebuah mata uang. Dua sisi itu adalah kehadiran sang jabang bayi.

Maka, tampak jelas bagiku bahwa kehadiran sang jabang bayi membawa misi perdamaian. Sang pembawa misi bukanlah seorang raja perkasa, sakti mandraguna, dan mampu mengalahkan siapapun. Sang pembawa misi justru manusia paling lemah: bayi! Kehadiran sang jabang bayi mengalahkan segala keperkasaan, egoisme, dan keangkaramurkaan. Tiada satu pun kekuatan yang tidak tunduk padanya!

Dengan pewartaan minggu misi ini, umat beriman diharapkan merenungkan kelemahan bayi yang justru mampu mengalahkan segala kekuatan dunia. Seorang bayi sangat tergantung pada manusia dewasa. Dia belum mampu berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Kondisinya sangat merepotkan orang-orang di sekitarnya. Itu sama halnya dengan kerepotan menjaga perdamaian dalam hidup umat manusia. Ingatlah, Yesus terlahir sebagai bayi yang lemah itu. Dialah Sang Damai! Kerepotan menjaganya tentunya akan membahagiakan seluruh umat beriman.

Tuhan memberkati! 

---

By Slamet Harnoto - Partisipan Pelayan On Line (PARPOL)

Share this post