Sabda Abadi
Minggu, 18 November 2018
Add Comment
18 November 2018 Minggu Biasa XXXII
“Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu” (Mk 13:31)
Sabda Abadi
Pewartaan Kristen menunjukkan
keberadaan dari ketidakberadaan. Dua arti dapat direnungkan: ada menjadi tidak
ada dan ketiadaan menjadi ada. Permenungan tentang akhir jaman menunjukkan
hilangnya batas ruang dan waktu. Segala sesuatu lenyap, menemui kehancuran.
Namun kehancuran ini mengungkapkan satu misteri, yakni batas-batas keberadaan.
Segala sesuatu ada, tetapi ada batasnya. Kehancuran segala sesuatu pada
akhirnya mengungkapkan atau menyatakan keberadaan “batas”. Apakah dengan
kehancuran segala sesuatu menunjuk juga kehancuran “batas”?
Dalam kenyataan hidup, hancurnya batas
mengungkapkan penyatuan dua hal yang selama ini terbatasi. Ada batas antar-dua
negara. Dengan hancurnya batas, seperti tembok Berlin, terjadilah penyatuan dua
negara, yakni Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi satu negara: Jerman. Demikian
pula batas dua bangunan rumah. Jikalau batas dihancurkan, yang tadinya dua
rumah menjadi satu rumah, meskipun bangunannya tetap dua.
Pewartaan tentang akhir jaman
tampaknya mau mengungkap kehancuran ini: batas kehidupan. Ada dua kehidupan
berbeda yang terpisah: kehidupan inderawi dan kehidupan ilahi. Kehidupan
inderawi menampakkan keberadaan yang nyata; sementara kehidupan ilahi, meski rasio
mampu mengetahui keberadaannya namun tidak ada secara nyata dalam kehidupan
inderawi. Kehancuran batas kehidupan pada akhirnya menyatakan kebersatuan
antara dua bentuk kehidupan ini. Inilah yang ditawarkan untuk direnungkan:
keberadaan menjadi tidak ada dan
ketiadaan menjadi ada. Kehancuran batas menunjukkan kebersatuan ada dan tidak
ada dalam keberadaan.
Sabda abadi sebagaimana difirmankan
Yesus (bdk. Mk 13:31) merupakan
keberadaan tersebut. Sabda abadi menyatukan kehidupan inderawi dengan kehidupan
ilahi dengan menghancurkan batas secara total. Dengan perkataan yang populer
dan familier adalah bahwa segala yang tercipta, yang fana, mengalami kepenuhan
di dalam persekutuan hidup dengan Allah, Sang Pencipta.
Dengan permenungan ini diharapkan
sungguh bahwa pewartaan tentang akhir jaman pada tujuannya merupakan kabar
sukacita, bukan suatu berita mengerikan yang mengancam hidup umat manusia.
“Sebab oleh satu korban saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya
mereka yang dikuduskanNya” (Ibr 10:14).
Selamat merenung!
By Slamet Harnoto - Partisipan Pelayan On Line (PARPOL)
0 Response to "Sabda Abadi"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah