Bibir Masuk Surga
Minggu, 11 November 2018
Add Comment
11 November 2018 Minggu Biasa XXXII
Suatu ketika Santo Petrus terkejut
didatangi bukan seorang manusia, tetapi sebuah bibir. Semakin terkejut Santo
Petrus karena bibir itu ternyata bisa bicara. Bibir itu menyapa Santo Petrus
dengan suara sangat halus dan menggetarkan jiwa. Sebagai yang bertanggung jawab
atas surga, Santo Petrus menghentikan langkah bibir untuk membuka pintu dan
masuk ke surga. Santo Petrus bertanya kepada bibir tersebut, “Di manakah
tubuhmu?” Jawab bibir itu, “Masuk neraka!” Selidik punya selidik, di samping
mencermati catatan bibir tersebut, Santo Petrus tahu bahwa selama ini manusia
yang memiliki bibir tersebut sungguh bertutur kata manis sehingga menyenangkan
siapapun yang mendengarnya, tapi tubuhnya tidaklah semanis suara bibirnya.
By Slamet Harnoto - Partisipan Pelayan On Line (PARPOL)
“Mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya” (Mk 12:44)
Bibir Masuk Surga
Baik 1 Raja maupun Markus
menceriterakan tentang seorang janda miskin yang memersembahkan hidupnya bagi
Tuhan. Kitab 1 Raja menceriterakan seorang janda yang menyajikan miliknya untuk
hidup dirinya dan anaknya hari itu kepada Elia; sedangkan Markus menceriterakan
persembahan seluruh nafkah seorang janda miskin di Bait Allah. Pernyataan Yesus
penting untuk diperhatikan, “janda ini memberikan seluruh nafkahnya” (Mk 1:44).
Kedua cerita tentang janda miskin dan
tentang bibir mengungkapkan suatu misteri kehidupan, yakni bahwa keutuhan hidup
haruslah dipersembahkan kepada Allah. Sebagaimana Kristus memersembahkan
hidupNya seutuhnya bagi keselamatan hidup umat manusia (bdk. Ibr 9:24-28), demikian pula manusia seutuhnya haruslah
memersembahkan hidupnya kepada Allah. Keberlangsungan hidup pada akhirnya tidak
hanya bibir semata, namun seluruh raga seutuhnyalah yang seharusnya.
Namun kenyataan hidup berbicara lain.
Persembahan kepada Allah hanyalah sisa dari kehidupan manusia. Banyak orang
memberikan persembahan kepada Allah, namun dari kelimpahannya, bahkan kalau
sudah menikmati keseluruhan hartanya. Tidak jarang, orang pandai berbicara,
bertutur kata manis, menghibur banyak orang, tetapi tenggorokan dan bagian
tubuh lainnya tidak sepenuhnya mengungkapkan manisnya kata-kata yang keluar
melalui bibir. Hanya bibirlah yang menunjukkan kebaikan di hadapan Tuhan,
sehingga layaklah bibir masuk ke surga. Hanya bibir yang masuk surga.
By Slamet Harnoto - Partisipan Pelayan On Line (PARPOL)
0 Response to "Bibir Masuk Surga"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah