Kabar Sukacita ataukah Kabar Dukacita?
Minggu, 21 Oktober 2018
Add Comment
21 Oktober 2018 Minggu Biasa XXIX
Hari Minggu Misi
Hari Minggu Misi
“Anak
Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mk 10:45)
Kabar Sukacita ataukah Kabar Dukacita?
Pada minggu misi ini baik kiranya
direnungkan pewartaan umat beriman selama ini. Apakah diwartakan kegembiraan
ataukah sebenarnya kepedihan?
Tatkala dua orang murid meminta suatu
“kedudukan”, Sang Guru justru memberikan petunjuk yang memutarbalikan gambaran
tentang suatu “kedudukan” yang diminta. Mungkin gambaran yang ada pada
murid-murid tersebut sama dengan gambaran pada waktu itu: “memerintah dengan
tangan besi” (Mk 10:42). Sang Guru memberikan petunjuk bahwa untuk suatu
kedudukan yang diminta tentu sudah ada aturannya, yakni kuasa Allah. Namun
kedudukan di antara para murid, kalau boleh diperluas sebagai kedudukan sosial,
haruslah diperoleh dengan karya pelayanan. Ini menunjuk pada hakikat suatu
kedudukan sosial sebagai pelayanan. Barangsiapa mau menjadi “besar” hendaklah
ia menjadi hamba (bdk. Mk 10:43-44).
Sudah semestinya bahwa sebuah
kendaraan yang salah arah dikembalikan ke arah yang benar membuat semua orang
senang. Namun tatkala kekuasaan yang salah arah dikembalikan ke yang sebenarnya
kenapa tidak semua orang senang? Hal ini (kiranya) terkait dengan kekuasaan
adalah saya, atau saya adalah kekuasaan. Identifikasi diri ini sering membuat
orang menyalahgunakan kewenangannya. Memerintah dengan tangan besi merupakan
realitas kekuasaan yang salah arah. Namun tatkala identifikasi diri terlepas,
tentunya usaha mengembalikan ke arah yang benar akan membuat rasa senang.
Apakah renungan ini membuat senang?
Kabar sukacitakah ini? Atau ... dukacita? Selamat merenung!
By Slamet Harnoto
0 Response to "Kabar Sukacita ataukah Kabar Dukacita?"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah