Terbuka Akan Pernyataan Diri Allah

23 September 2018 Minggu Biasa XXV 

“Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit” (Mk 9:31) 

Terbuka akan Pernyataan Diri Allah 

Minggu ini diwartakan Markus tentang pemberitahuan kedua tentang kemesiasan Yesus kepada para murid secara khusus. Pemberitahuan pertama diawali dengan bagaimana para murid mengenal Yesus setelah menjalani hidup dan berkarya bersama sekian waktu. Kedua pemberitahuan ini senantiasa diikuti dengan ketertutupan batin para murid, meski sudah dinubuatkan oleh para nabi bagaimana mesias yang dinanti-nantikan. Ketertutupan itu tampak dari sikap dan tindakan Petrus setelah pemberitahuan pertama. Petrus menegor Yesus yang memberitahukan penderitaan Mesias. Kedua, para murid justru meributkan siapa yang terbesar di antara mereka. 

Surat Yakobus kiranya dapat dirujuk untuk menemukan akar ketertupan batin para murid: hawa nafsu. Hawa nafsu menjadi sumber pertengkaran atau perseteruan di antara murid-murid Tuhan. Para murid Tuhan hanya memikirkan dan mengedepankan kepentingan diri mereka masing-masing. Iri hati begitu tampak. Namun demikian, hikmat ilahi tercurah bagi mereka. Hikmat yang menggerogoti hawa nafsu itu membawa keterbukaan akan kehendak ilahi sehingga pada akhirnya mereka menyadari kebebalan mereka dan memahami sungguh pernyataan diri Allah akan penderitaan mesianis. 

Baik direnungkan keterbukaan batin ini agar hidup para murid sungguh mengikuti kehendak Allah. Pikiran sering terkungkung dengan gambaran-gambaran pribadi yang menutup kemungkinan gambaran berbeda dari orang lain, bahkan dari Allah sendiri. Patut dibongkar gambaran-gambaran pribadi ini dan ditelisik apakah benar adanya. Tataplah realitas ilahi yang sering berbeda dari gambaran-gambaran ini.

By Slamet Harnoto

Share this post