Bersatu Dengan Yesus
Sabtu, 28 April 2018
Add Comment
29 April 2018 HARI MINGGU PASKAH V
“Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah
dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga
kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku”. (Yoh 15:4)
Bersatu Dengan Yesus
Hidup umat beriman sehari-hari
diwarnai dengan berbagai aktivitas sejak bangun di pagi hari hingga beranjak
tidur di malam hari. Dalam dinamika hidup harian, umat beriman berjumpa dengan
berbagai keelokan duniawi: di tempat kerja, di jalanan, saat santai di rumah,
tayangan televisi, jaringan internet, dan sebagainya. Tatkala hati tertarik
pada suatu keelokan duniawi, secara perlahan jiwanya akan dituntun pada
ketertarikan dan keterikatan padanya. Ambillah contoh pada hasil kerja yang
semakin meningkat. Orang akan semakin bersemangat dalam mengejar hasil kerja
yang makin hari semakin meningkat. Tanpa disadari orang tersebut akan larut
dalam kerja. Apakah hasilnya selain materi juga semakin meningkat? Kehidupan
keluarga dan menggerejanya justru akan menyempit tatkala waktu untuknya semakin
menyempit.
Penting disadari bahwa kerja merupakan
ekspresi diri. Tatkala orang mengajar, ia mengekspresikan dirinya yang mengalir
dari jiwa seorang guru. Demikian pula halnya dengan umat beriman. Tatkala ia
menyatakan dalam kata dan tindakan belaskasih kepada sesama, ia sungguh
mengekspresikan diri sebagai murid Tuhan. Dengan demikian patut direnungkan
berbagai keelokan duniawi yang akan atau telah menjerat hidup umat beriman
apakah sungguh mengekspresikan diri sebagai murid Tuhan.
Murid Tuhan tentunya mengekspresikan
dirinya sebagai Tuhan yang telah menganugerahkan belaskasihNya kepada seluruh
umat manusia. Murid Tuhan, dengan demikian, dalam hidupnya sudah seharusnya
mengungkapkan belaskasihan kepada sesamanya: di tempat kerja, di rumah, di
gereja, ... di manapun berada. Ekspresi umat beriman ini hanya terjadi tatkala
umat beriman menyatu dengan Kristus. Bagaikan pokok anggur dan
ranting-rantingnya hubungan umat beriman dan Kristus seharusnya tak
terpisahkan. Umat beriman hanya dapat hidup dan berbuah jikalau bersatu dengan Sang
Pokok Anggur: Kristus. Umat beriman tidak dapat hidup sendiri dan tidak dapat
berbuah jika tidak menyatu dengan Kristus, Sang Pokok Anggur. Bukankah
demikian?
By Slamet Harnoto
0 Response to "Bersatu Dengan Yesus"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah