Membersihkan Batin Melalui Pantang dan Puasa
Sabtu, 17 Maret 2018
Add Comment
18 Maret 2018
MINGGU PRAPASKAH V
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh 12:24)
Membersihkan Batin Melalui Pantang dan Puasa
Bergulat dengan benih-benih dari berbagai macam spesies tumbuhan dan varietas tampak begitu jelas bagiku keutuhan hidup yang tersimpan di dalam setiap benih. Setiap benih mengandung unsur-unsur atau calon-calon bagian dari tumbuhan yang utuh, yang membawa sifat-sifat induk yang menghasilkannya. Sebiji benih sengon misalkan, akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman sengon yang sifat-sifatnya akan sama dengan tanaman induk yang menghasilkannya. Demikian pula dengan benih lainnya. Oleh karena itu, saya sendiri harus memilih dan memilah benih yang baik dan sehat dengan yang penampakannya tidak baik dan tidak sehat. Pemilihan dan pemilahan itu penting untuk menghasilkan bibit-bibit tanaman yang sehat.
Rasaku masa prapaskah, terutama pada Minggu Sengsara ini, sangatlah baik bagi umat kristiani untuk masuk ke dalam batinnya: menatap perjalanan hidup dalam terang iman akan Kristus. Iman akan Kristus melandasi dan mengarahkan permenungan akan perjalanan hidup pribadi. Salah satunya adalah perumpamaan tentang biji yang jatuh ke tanah. Tatkala ditatapkan pada pemilihan dan pemilahan benih. Perumpamaan itu begitu nyata bagi hidup orang Kristiani agar mampu memiliki kualitas yang bagus sehingga sungguh menjadi bibit-bibit tanaman dan menghasilkan banyak buah. Hidup batin orang Kristiani bagaikan benih yang tumbuh dan berkembang sebagaimana diharapkan: tahan dalam segala cuaca (tantangan dan kejatuhan) dan memberikan hasil maksimal bagi Sang Tuan.
Pantang dan puasa merupakan sarana untuk menggapainya. Dengannya, orang Kristiani berjuang melepaskan kelekatan-kelekatan duniawi yang sering membelokkannya dari keterarahan kepada Kebajikan Ilahi. Pantang dan puasa pada akhirnya membawa orang Kristiani pada kepekaan pada sesamanya.
By Slamet Harnoto
0 Response to "Membersihkan Batin Melalui Pantang dan Puasa "
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah