Sarasehan Tahun Persatuan 2018
Minggu, 07 Januari 2018
Add Comment
Berita Pojok DPH.
Oleh-Oleh Sarasehan Tahun Persatuan 2018.
Menyambut pembukaan tahun persatuan 2018 Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengadakan Sarasehan lintas agama yg diselenggarakan di aula Katedral pada hari Sabtu, 6 Januari 2018 , acara dimulai jam 13.00 WIB yang didahului dengan makan siang untuk Hadir para tokoh agama dari lintas agama (Islam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu, Konghuchu) , Instansi Pemerintahan Ketua FKUB Jakarta Pusat , undangan lainnya dan perwakilan dari setiap paroki se KAJ yang diwakili oleh dua orang peserta.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan dilanjutkan sambutan Bapa Uskup Suharyo sekaligus sebagai narasumber . Dalam sambutannya Bapa Uskup mengingatkan kita semua bahwa selama ini kita mendengar ungkapan " 100% Katolik - 100 % Indonesia", itu adalah ungkapan yang salah. Seharusnya "100% Patriotik - 100 % Katolik", karena Uskup Sugiyo Pranoto pada waktu itu adalah yang pertama kali mencetuskan ungkapan tersebut. Dengan alasan hendaknya sebagai warga negara dan warga umat Katolik tumbuh rasa jiwa patriotik dan selanjutnya menjadi umat katolik yg setia akan imannya.
Umat katolik mempunyai ikatan sejarah yg diwariskan oleh Uskup Sugiyo Pranoto agar merawat ingatan bersama dengan semangat Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan RI dan mengemban tanggung jawab sejarah mengamalkan Pancasila untuk menciptakan persatuan dan kesatuan.
Selanjutnya Bp. Yudi Latif (Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila) juga sebagai narasumber dalam sambutannya mengutip pribahasa "Tak kenal maka tak sayang". Tentu ini ada alasannya , dia mengambil contoh kalimat yang ada di Tema Tahun Persatuan 2018 " Amalkan Pancasila , Kita Bhinneka- Kita Indonesia". Dijelaskan bahwa kata - kata yg termaktub di tema tsb sangat tidak asing ditelinga kita dan sangat akrab dengan kata-kata tersebut. Padahal kata -kata tersebut diambil dari bermacam- macam bahasa dan bangsa yang pula , tapi kenyataanya tema tersebut dapat diterima oleh semua agama. Intinya kita sebagai warga negara dengan saling mengenal , tahu dan akrab apabila ada perbedaan diantara kita akan lebih mudah mengatasinya.
Sarasehan kali ini berbentuk talk show dan ada tanya jawab antara narasumber dengan para peserta yang dipandu oleh moderator. Para narasumber banyak memberi inspirasi bagi para peserta dengan sudut pandang keilmuan mereka.
Acara berakhir jam 16.00 WIB ditutup dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri. Selanjutnya seluruh peserta menuju halaman parkir gereja untuk menanam pohon Sawo Kecik dan pelepasan burung merpati lambang persatuan dan perdamaian. Dilanjutkan para tokoh agama memanjatkan doa untuk kedamaian di INDONESIA secara bergantian sesuai agama yang dianutnya.
Pembukaan tahun persatuan 2018 dibuka dengan misa oleh Bapa Uskup Suharyo di Gereja Katedral , Sabtu 6 Januari 2018 , jam 18.00 WIB sekaligus peresmian logo Tahun Persatuan 2018. Semoga kegiatan ini membuat sebuah gerakan bersama yg pada akhirnya menjadikan habitus.
by. Petrus Urspon.
0 Response to "Sarasehan Tahun Persatuan 2018"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah