Menegur Dengan Kasih
Minggu, 10 September 2017
Add Comment
Renungan HARI MINGGU BIASA XXIII 10 September 2017
“Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia,
karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” (Rom 13:10)
Menegur Dengan Kasih
Tidak ada pribadi sempurna. Siapapun,
berapapun harta dan bagaimanapun jabatan sosialnya tentulah memiliki kelemahan
dan mengalami kesalahan-kesalahan dalam hidupnya. Tentulah hidup bersama
diwarnai oleh sikap toleran dimana satu sama lain menyediakan diri untuk saling
memaafkan atas kekhilafan masing-masing. Saling mengingatkan tentulah menjadi
landasan terpuji dalam hidup bersama.
Yesus mengajarkan agar menegur sesama
yang berbuat salah atau dosa secara pribadi. Hubungan antar-pribadi tampaknya
begitu ditekankan di sini. Jikalau teguran pribadi tidak didengarkan, maka
bawalah permasalahannya ke sidang jemaat. Namun penting diperhatikan di sini
bahwa kasih kepada sesama haruslah menjadi landasan dalam menegur atau
mengingatkan sesama. Dendam atau sakit hati atau kecewa karena tidak
didengarkan haruslah disingkirkan. Aku menegur atau mengingatkan karena aku
mengasihinya, dan tentu saja menghendaki agar sesamaku itu menjadi baik atau
bahkan semakin baik.
Saya rasa refleksi Paulus patut dikembangkan.
Kasih tidak hanya kegenapan Hukum Taurat. Kasih adalah kegenapan semua hukum
yang menata hidup bersama di mana pun dan kapan pun. Kasih kepada sesama tentu
tidak membawa kejahatan terhadap sesama. “Kasih tidak berbuat jahat terhadap
sesama manusia”, demikian kata Sang Rasul Agung (Rom 13:10).
0 Response to " Menegur Dengan Kasih "
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah