PESTA YESUS MENAMPAKKAN KEMULIAANYA
Minggu, 06 Agustus 2017
Add Comment
RENUNGAN 6 AGUSTUS 2017
HARI MINGGU BIASA
PESTA
YESUS MENAMPAKKAN KEMULIAANNYA
“Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan
kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia,
yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (2 Ptr 1:17)
Menerawang Batu-Batu Yang Hidup
Kemuliaan Ilahi
Satu permenungan saya tawarkan di
sini: Perjumpaan dengan Yesus senantiasa mengubah diri pribadi semakin baik.
Peristiwa pendakian ke gunung yang tinggi Yesus bersama beberapa muridNya
memancarkan gambaran realita hidup pribadi yang semakin berkembang. Bagi umat
beriman, “pendakian” itu tentunya dipahami betul sebagai langkah demi langkah
yang tidaklah mudah; makin lama semakin berat; sering kali karena kondisi
semakin lemah justru tergoda untuk menghentikan langkah.
Umat beriman ditantang untuk terus
melangkah. Melangkah dan terus melangkah sampai pada tujuan: persekutuan dengan
Allah dalam kemuliaan ilahi. Kemuliaan yang dianugerahkan oleh Yesus sendiri
kepada umatNya. Kemuliaan itulah yang membuat setiap insan yang bersekutu
denganNya mampu mendengarkan suaraNya. Penting diingat di sini, persekutuan
dengan Allah merupakan anugerah semata, sebagaimana Petrus dan murid yang lain
alami di gunung yang tinggi. Niat yang kuat dan jerih payahlah yang bisa
diperbuat oleh insan manusiawi.
Titik-titik pendakian yang
direfleksikan sering menampakkan kekaburan dalam menggapai tujuan akhir. Apakah
perjalanan ini bermanfaat dan sampai pada tujuan? Ataukah semuanya sia-sia?
Dalam kekaburan ini dengan mudah umat beriman berpijak dari realita hidupnya,
seperti Petrus yang melihat Yesus bersama Musa dan Elia hendak membuatkan tenda
buat mereka. Dalam kekaburan, dengan mudah umat beriman justru lebih mudah
menempatkan hal-hal duniawi, seperti pelayanan amal kasih, tanpa mau
mendengarkan suara ilahi. Apakah Yesus, Musa, dan Elia membutuhkan tempat
tinggal atau penginapan? Apakah Allah membutuhkan pelayanan amal kasih dari
kita? Allah hanya menghendaki untuk mendengarkan suaraNya.
Titik-titik pendakian juga sering kali
menyiutkan nyali umat beriman. Semakin lama semakin terasa tantangan yang
semakin besar. Mundurkah? Turunkah? Petrus dan murid lain terus mengikuti Yesus
meski mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di puncak gunung nanti. Tatkala
di puncak gunung itu, Petrus mengalami ketakutan yang dahsyat. Bagaimana dengan
umat beriman? Meski tidak tahu apa yang akan terjadi, bukankah tetap terus
melangkah? Ketakutan? Di sanalah segala ketakutan diri sendiri harus dihadapi.
Ketakutan yang dialami Petrus dapat direfleksikan sebagai ketakutan mendalam
umat manusia akan kenyataan kehancuran total di hadapan kemuliaan ilahi. Sama
seperti kita, Petrus harus menghadapi ketakutannya sendiri. Bukankah demikian?
By Slamet Harnoto
By Slamet Harnoto
0 Response to "PESTA YESUS MENAMPAKKAN KEMULIAANYA"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah