HARI SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA

RENUNGAN  13 AGUSTUS 2017

HARI MINGGU BIASA
HARI SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA

                                                               

“Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,

demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali

dalam persekutuan dengan Kristus” (1 Kor 15:22)

Kemuliaan Maria

Siapakah yang mengasihi Yesus melebihi segala sesuatu?

Tatkala merenungkannya, tentu terpikir olehku Bunda Maria. Bagaimana dengan ayahandaNya? Tentu pula, namun sepenggal kisah yang ditulis Matius yang aku tahu tentangnya. Sebagai orangtua, tentulah aku bayangkan bahwa merekalah yang dikenai langsung oleh setiap Sabda Yesus. Kasih sayang kepada Yesus melebihi segala sesuatu, termasuk hidup yang berharga bagi mereka.

Dari sisi manusiawi, kemuliaan Maria ditentukan oleh kasih sayang secara total kepada Yesus. Aku membayangkan bagaimana seandainya dimungkinkan kematian Yesus digantikan oleh kematian Maria. Bagi Bunda Maria, tentulah itu yang dikehendakinya. “Kenapa harus anakku?”, mungkin itulah yang ada di hati Bunda Maria tatkala menyaksikan Yesus disalibkan. Hati yang remuk redam oleh kasih sayang ini bercumbu dengan kemuliaan Sang Putra. Bunda Maria mengalami kesembuhan total dan menerima kemuliaan Sang Putra. Sekali lagi, karena kasih sayangnya kepada Yesus.

Bagi umat beriman tentulah kasih sayang itu yang menjadi pokok ukuran dalam hidupnya. Sejauh manakah aku mengasihi Yesus melebihi segala sesuatu, termasuk nyawa atau hidup yang sungguh berharga. Aku senantiasa memohon rahmat agar hatiku senantiasa terbuka akan realitas ilahi sehingga memampukan diriku untuk mengasihiNya melebihi segala sesuatu. Dengan kemuliaan Maria, kemuliaan hidup manusiawi menjadi mungkin menjadi ilahi. Dengan kemuliaan Maria, sungguh nyata persekutuan dengan Adam kedua, yakni Yesus Kristus (1 Kor 15:22).

Share this post