Renungan 22 - 23 Juli 2017
Minggu, 23 Juli 2017
Add Comment
23 Juli 2017 HARI MINGGU BIASA XVI
Waspada Gulma!
Salah satu merawat tanaman adalah menyingkirkan tanaman lain yang mengganggu, misal rumput.
Rumput yang tumbuh pesat di sekeliling tanaman buah akan mengakibatkan “rebutan makanan”,
sehingga “jatah makanan” tanaman buah akan semakin berkurang. Demikianlah pada akhirnya
tanaman buah itu akan mati. Sekalipun hidup, ia hanya bertahan hidup saja, tidak mampu menghasilkan buah.
Ketekunan atau ketelatenan dibutuhkan untuk mencabuti gulma. Gulma tumbuh sering bersamaan
dengan pupuk yang diberikan, biasanya pupuk kandang yang tidak disterilkan. Hati-hati juga tatkala
memberikan pupuk karena sering terjadi justru gulma yang menjadi subur. Hati-hati pula dalam
mencabuti gulma karena bisa merusak akar tanaman buah. Sering kualami aku harus membiarkan
gulma itu tumbuh sampai tanaman buah cukup kuat dalam menghadapi “goncangan hidup”-nya.
Ketekunan atau ketelatenan dibutuhkan untuk mencabuti gulma kehidupan gerejawi. Tidak sedikit
yang enggan memerhatikannya karena gulma menampakkan kesuburan yang sungguh menarik
perhatian. Gulma mengalihkan perhatian terhadap tumbuhan yang sejati. Meskipun gulma disadari
sungguh mengganggu dan merusak, namun karena kekhawatiran akan rusaknya tumbuhan pokok,
maka gulma dibiarkan hidup dan berkembang seiring dengan pertumbuhan tanaman pokok. Pada
akhirnya ketekunan atau ketelatenan tersingkir dari harapan untuk menghasilkan buah berlimpah
dari tumbuhan yang dianugerahkan, tumbuhan yang sudah pasti akan memberikan hasil melimpah.
Demikian pun dengan kehidupan gerejawi. Sering terjadi tersingkirnya ketekunan atau ketelatenan
dalam merawat kehidupan yang mampu memberikan hasil berlimpah. Memang pada akhirnya toh
umat beriman seharusnya menyerahkan semuanya pada Sang Tuan: “Anak Manusia akan menyuruh
malaikat-malaikat- Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan
semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya” (Mat 13:41).
“Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat- Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya” (Mat 13:41)
Waspada Gulma!
Salah satu merawat tanaman adalah menyingkirkan tanaman lain yang mengganggu, misal rumput.
Rumput yang tumbuh pesat di sekeliling tanaman buah akan mengakibatkan “rebutan makanan”,
sehingga “jatah makanan” tanaman buah akan semakin berkurang. Demikianlah pada akhirnya
tanaman buah itu akan mati. Sekalipun hidup, ia hanya bertahan hidup saja, tidak mampu menghasilkan buah.
Ketekunan atau ketelatenan dibutuhkan untuk mencabuti gulma. Gulma tumbuh sering bersamaan
dengan pupuk yang diberikan, biasanya pupuk kandang yang tidak disterilkan. Hati-hati juga tatkala
memberikan pupuk karena sering terjadi justru gulma yang menjadi subur. Hati-hati pula dalam
mencabuti gulma karena bisa merusak akar tanaman buah. Sering kualami aku harus membiarkan
gulma itu tumbuh sampai tanaman buah cukup kuat dalam menghadapi “goncangan hidup”-nya.
Ketekunan atau ketelatenan dibutuhkan untuk mencabuti gulma kehidupan gerejawi. Tidak sedikit
yang enggan memerhatikannya karena gulma menampakkan kesuburan yang sungguh menarik
perhatian. Gulma mengalihkan perhatian terhadap tumbuhan yang sejati. Meskipun gulma disadari
sungguh mengganggu dan merusak, namun karena kekhawatiran akan rusaknya tumbuhan pokok,
maka gulma dibiarkan hidup dan berkembang seiring dengan pertumbuhan tanaman pokok. Pada
akhirnya ketekunan atau ketelatenan tersingkir dari harapan untuk menghasilkan buah berlimpah
dari tumbuhan yang dianugerahkan, tumbuhan yang sudah pasti akan memberikan hasil melimpah.
Demikian pun dengan kehidupan gerejawi. Sering terjadi tersingkirnya ketekunan atau ketelatenan
dalam merawat kehidupan yang mampu memberikan hasil berlimpah. Memang pada akhirnya toh
umat beriman seharusnya menyerahkan semuanya pada Sang Tuan: “Anak Manusia akan menyuruh
malaikat-malaikat- Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan
semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya” (Mat 13:41).
0 Response to "Renungan 22 - 23 Juli 2017"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah