Perayaan Nataldan Tahun Baru Lingkungan Regina Pacis III
Senin, 01 Mei 2017
"Kegelapan hidup yang tak menentu telah diusir-Nya dan cahaya baru bersinar atas dunia dan atas hati kita.”
Demikian tema Perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 umat Lingkungan Regina Pacis III Pejuang, Paroki St. Albertus Harapan Indah, Bekasi, Sabtu, 7 Januari 2017. Perayaan sederhana namun meriah bertempat di rumah Ketua Lingkungan Regina Pacis, Vitalis Bauk. Hadir pada perayaan itu sekitar 40 orang umat atau hampir seluruh warga lingkungan. Menurut Vitalis, umat lingkungannya yang meliputi 13 keluarga Katolik terbilang paling sedikit dalam paroki St. Albertus Agung Harapan Indah. Walau kecil jumlahnya, tambahnya, ia bangga melihat kekompakan warga berperanserta aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan, seperti yang terlihat pada perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini.
Perayaan yang dimulai pada pukul 17:00 WIB, dibuka dengan doa dan lagu-lagu pujian Natal. Ketua Wilayah Regina Pacis, Herman Yosef S. dalam sambutannya mengatakan, “Kita patut bersyukur melihat keakraban warga lingkungan. Begitu erat kental, akrab seperti keluarga inti. Tidak ada sekat dan jarak, semua menyatu dan bekerja sama merayakan sukacita Natal.” Ia mengajak umat mensyukuri kedatangan Tuhan ke dunia bagi penyelamatan umat manusia. Ia berkenan merendahkan diri menjadi manusia¸100 persen manusia, meskipun Ia 100 persen Allah.
Umaat Lingkungan Regina Pacis III. Foto: Dokumen Lingkungan |
Dalam kesempatan yang sama ia juga menyinggung tentang keterbatasan dan kurangnya dana kas lingkungan. Ia berpesan agar pengurus dan warga berserah pada penyelengaraan Ilahi. “Percayalah bahwa mukjizat demi mukjizat akan kita alami di setiap waktu karena kepasrahan kita pada penyelengaraan Tuhan dalam segala usaha dan pelayanan kita bagi Gereja dan sesama, terlebih dalam kebersamaan di paroki Harapan Indah,” katanya.
Ketua Lingkungan, Vitalis Bauk, mengajak warga bersyukur kepada Tuhan karena bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh suka cita. “Kegelapan hidup yang tak menentu telah diusir-Nya dan cahaya baru bersinar atas dunia dan atas hati kita serta tinggal dalam keluarga kita masing masing”, kata Vitalis. Lebih lanjut ia mengatakan, Natal kali ini terasa kurang mengembirakan karena warga masih diliput suasana duka karena berpulangnya dua tokoh lingkungan. “Pada pertengahan tahun 2016 lingkungan kita kehilangan dua figur panutan kita yang dipanggil Bapa di surga mendahului kita yaitu Vincentius Ngatijo, ketua lingkungan, dan Matheus Miardy, satu-satunya prodiakon dari lingkungan kita. Semoga keteladanan dan contoh pelayanan mereka membuat kita semakin bersatu dalam melayani Gereja dan sesama,” kata Vitalis. Selanjutnya, perayaan diisi dengan acara semarak Natal berupa permainan dan pemberian hadiah doorprice bagi anak anak yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar Natal dan peristiwa kelahiran Yesus. Bagi umum diadakan cross kado antara sesama umat berupa alat kebutuhan rumah tangga dan sembako dengan nilai maximum Rp. 20.000.
Perkenalan dan mencari anggota kelompok. Foto: Dokumen Lingkungan |
Umat lingkungan yang ditanyai mengatakan sangat terkesan dengan perayaan Natal bersama tahun ini karena diliputi suasana penuh keakraban dan kekeluargaan. Mereka berharap acara Natal bersama seperti ini pada tahun-tahun mendatang tetap diadakan. Seperti yang diungkapkan oleh Seravina Chelzia Widyani, “Buat saya acara Natal lingkungan ini benar-benar menyenangkan. Kita bisa lebih saling mengenal, lebih akrab dan penuh dengan nuansa kekeluargaan . ”
Menurut Seravina, Perayaan Natal lingkungan Regina Pacis III ini adalah yang kedua. Perayaan pertama pada masa kepengurusan Ibu Wardana selaku ketua lingkungan 4 periode yang lalu. Pada masa kepengurusan almarhum Vinsensius Ngatijo acara perayaan Natal memang diadakan tapi di wilayah. “Kami berharap setiap tahun diadakan perayaan Natal di lingkungan agar kebersamaan dan kekeluargaan dalam menyambut hari raya terlebih hari raya Natal tetap semarak,” katanya.
Kegembiraan juga dirasakan oleh anak anak, seperti yang dirasakan oleh Andre dan Diego. Keduanya merasa gembira karena bisa mendapatkan hadiah doorprice karena berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh kakak Chelsie sebagai pemandu acara. Terlebih WA group dengan nama “Regina Pacis III,” sebagai sarana komunikasi antarwarga Lingkungan Regina Pacis III. Dengan demikian segala komunikasi yang berhubungan dengan informasi gereja, kegiatan lingkungan, rosario, arisan dan pengumuman-pengumuman lainnya dapat menggunakan sarana ini. Umat juga diberi kesempatan untuk berbagi berbagai hal yang berhubungan dengan iman dan hal-hal positif yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ditutup dengan makan bersama dilanjutkan dengan foto bersama umat lingkungan dan pembagian bingkisan bagi anak anak.
by Vitalis Bauk