RENUNGAN MINGGUAN APRIL 2017
Minggu, 23 April 2017
23 April 2017 HARI
PASKAH II
“Berbahagialah
mereka yang tidak melihat, namun percaya"
[Yoh 20:29b]
Komunitas Damai Sejahtera Karena Iman
Paguyuban murid-murid Tuhan mengalami
sentakan batin luar biasa: Sang Guru mati disalib, telah terkubur, dan beberapa
wanita menyatakan bahwa makam Yesus telah kosong. Ada pula yang telah mengalami
Sang Guru yang telah bangkit. Dalam goncangan batin itulah, Thomas berjumpa
dengan Sang Guru bersama dengan para murid lainnya.
Thomas merupakan cerminan sebagian
para murid sekarang yang cenderung memercayai apa yang dapat dilibat, diraba,
dan dirasakan. Sesuatu yang dapat diterima akal budi dan hati hanyalah yang
dapat dan telah diterima secara inderawi dan dalam olah penalaran atau logika.
Di luar indera dan logika, tidaklah nyata.
Sang Guru tidak membiarkan Thomas,
muridNya, dalam kegoncangan batin. Ia menampakkan diri dan menyapa secara
pribadi hati dan budinya. Demikian pun sepanjang masa, Sang Guru senantiasa
membongkar kegalauan para muridNya, terutama mereka yang mengalami kegoncangan
iman. Sama halnya dengan Thomas dan para murid lain, sekarang pun “Damai
Sejahtera” tercurah dari kerahimanNya.
Bercermin dari Kisah Para Rasul,
komunitas umat beriman merupakan komunitas damai sejahtera. Mereka tidak
sekadar berkumpul, berdoa, dan memuji Tuhan. Mereka memerhatikan satu sama
lain, saling berbagi, dan saling menguatkan. Ketulusan hati dan kegembiraan
dalam komunitas memancar hingga banyak orang menyukai mereka (bdk. Kis 2:46-47).
by Slamet Harnoto