Hari Kamis Putih

"Renungan  April 2017 "Hari Kamis Putih"

"dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata:

"Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata:

"Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku;

perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya,

menjadi peringatan akan Aku!" (1 Kor 11:24-25)

Perjanjian Baru

Perjalanan umat manusia merupakan perjalanan bersama dengan Allah. Kitab Suci menunjukkan perjalanan Bangsa Israel bersama dengan Allah dalam suatu ikatan perjanjian. Peristiwa Yesus merupakan pembaruan perjanjian Allah dengan umat manusia seluruhnya, tidak hanya dengan Bangsa Israel. Perjanjian Allah dan umat manusia itu telah dimeteraikan secara kekal dengan hidup Yesus sendiri.

Sebagai perjanjian, kedua belah pihak memiliki konsekuensi masing-masing. Dari pihak Allah keselamatan yang mengalir dari belas kasih yang abadi dianugerahkan kepada umat manusia. Dari pihak umat manusia, ambil bagian dalam hidup ilahi melekat dalam hidupnya. Peristiwa pembasuhan kaki yang senantiasa dikenang dalam Perayaan Kamis Putih mengungkapkan bagaimana Allah sungguh membersihkan hidup manusia dan umat manusia yang terlibat di dalam karya Allah itu dengan saling membersihkan hidup satu sama lain.

Ekaristi merupakan perayaan agung yang mengungkapkan perjanjian baru Allah dan umat manusia yang dimeteraikan dengan darah Kristus. Ekaristi menyatukan umat beriman dalam karya pelayanan kepada seluruh umat manusia. Oleh karena itu, tantangan besar bagi umat beriman adalah “Bagaimana Ekaristi tersebut meresap sungguh dalam hidup pribadi, dalam kebersamaan hidup dengan sesama yang beragam sehingga perjanjian baru tersebut sungguh memancar terang dalam kehidupan bersama?”.

Share this post