Hari Prapaskah III
Minggu, 19 Maret 2017
Add Comment
"Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan
haus lagi,
tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan
kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan
Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus
memancar sampai kepada hidup yang kekal" [Yoh 4:13-14]
Air Hidup
Peristiwa di sumur Yakub yang
diceritakan Yohanes tampaknya merupakan momen penting untuk menyatakan atau
mewartakan keberadaan hidup manusia. Dalam hal ini terkait dengan “menyembah”. “Menyembah”
bukan sekadar ritualisme atau tindakan dan sikap fisik tertentu dalam hidup.
“Menyembah” menunjuk pada kepasrahan total hidup manusia. Kepasrahan tersebut tentu
saja merupakan ketundukan penuh.
Pada Minggu Prapaskah I, melalui Injil
Matius saya disadarkan akan ketundukan pada hal-hal fisik, kekuasaan, dan
keallahan. Pada Minggu Prapaskah III ini nyata sungguh bahwa keberadaan saya
sering menampakan penyembahan terhadap hal-hal fisik, kekuasaan, dan keallahan.
Sebagaimana Matius, Yohanes mewartakan kehendak Allah untuk “menyembah Allah”.
KepadaNya saya seharusnya menyerahkan diri sepenuhnya; kepadaNya saya
seharusnya tunduk sepenuhnya. Diriku seharusnya mampu mengatasi hal-hal fisik,
keinginan-keinginan akan status sosial atau bahkan kekuasaan, dan tidak tergiur
untuk mengilahikan diri sendiri. Yohanes menyatakan sabda Yesus bahwa hal-hal
tersebut akan membuat saya “haus” lagi. Artinya, segala keinginan akan hal-hal
fisik, kekuasaan, dan keilahian tersebut takkan pernah terpuaskan. Hanya Allahlah
yang mampu memuaskan segala keinginan saya, sebab Ia adalah “air hidup”.
0 Response to "Hari Prapaskah III"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah