Biar Tuhan Datang
Kamis, 15 Desember 2016
Add Comment
OMK Wilayah Fransiskus Asisi, Paroki
Harapan Indah mengadakan doa Taize
pada hari Minggu tanggal 11 Desember
2016 bertempat di base camp OMK FA
yang terletak di Perumahan Graha Persada
Sentosa Blok A4/8 Kaliabang Tengah. Ini
merupakan bagian dari program OMK
Wilayah untuk mengenal lebih dalam
tentang tradisi Gereja yang selama ini
dihidupi, yaitu doa Taize.
Sejarah Taize
Doa Taize berasala dari sebuah Komunitas
di desa Taizé dekat Macon –sekitar 390
km dari Paris, Perancis dan didirikan oleh
Bruder Roger pada tahun 1940 pada masa
Perang Dunia II ketika usianya baru 25
tahun. Semboyannya adalah: “Cintailah,
dan ungkapkanlah cinta itu dengan
hidupmu.” Banyak orang dari berbagai golongan dan umur, terutama orang muda
dari seluruh dunia berkunjung ke Taizé
setiap harinya untuk bergabung dalam
kehidupan komunitas ini.
Sampai hari ini, di Taize dikunjungi
oleh begitu banyak orang muda untuk
berkumpul dan berdoa. Orang muda yang
mencari makna hidup dalam kehidupan
mereka juga dalam kebersamaan dengan
orang muda dari berbagai penjuru dunia.
Ini menjadi ziarah rohani yang mengubah
begitu banyak orang muda untuk terus
terlibat bersama Tuhan dalam membangun
hubungan hubungan kepercayaan di
antara umat manusia. Peziarahan ini
berlanjut ketika mereka kembali ke tempat
asal mereka. Ini diungkapkan dalam
keprihatinan mereka, melalui kesiapan
mereka dalam mengambil berbagai
tanggung jawab untuk membuat dunia
menjadi tempat yang layak huni.
Suasana doa meditatif Taize Foto: Anna |
Konteks Kita
Berfoto bersama usai doa Foto: Anna |
Menurut Anna Windyartni yang
mengenalkan doa Taize ini kepada orang
muda di wilayah ini, bahwa doa meditatatif
dengan sangat sederhana membantu
orang muda untuk memfokuskan diri
pada pusat perhatian, yaitu Tuhan sendiri.
Lebih lanjut Bu Anna yang sehari-hari
menjadi guru di Kolese Kanisius Jakarta
mengatakan, “Dengan berdoa hening, kita
dibantu untuk diam. Membiarkan Tuhan
hadir dalam diri kita, menyediakan waktu
untuk membangun keintiman dengan
Tuhan sendiri”
Setelah selesai doa, masing-masing
memberikan kesan terhadap doa yang
baru mereka lakukan. Cilla salah satu
peserta doa mengatakan, “Saya sungguh
merasa tenang, berdiam dalam doa.
Saya merasakan kehangatan Tuhan
yang hadir dalam keheningan”. Lain lain
dengan Thoper, “ini pertama kali saya
mengikuti doa taize, sungguh saya rindu
saat-saat seperti ini”. Sementara Putri
yang juga ketua OMK Wilayah Fransiskus
Asisi mengusulkan, “mungkin baik kalau
renungannya disesuaikan sesuai konteks
orang muda. Lebih lanjut Putri terkesan
dengan keheningan. Sandra dan Nager
merasa sangat tersentuh hatinya dan
merasa sungguh suasana doa yang mereka
rasakan. Mereka berharap secara rutin
bisa melakukan doa bersama lagi dalam
keheningan.
Dipanggil untuk Terlibat
Dalam renungannya, Thomas mengatakan
bahwa orang muda dipanggil seperti
Maria, yang dengan iman yang sederhana
menyediakan dirinya untuk terlibat dalam
peristiwa inkarnasi. Maria menyediakan
dirinya, rahimnya, dan menjawab YA pada
tawaran keselematan ALLAH. Dengan
menjawab YA, maka proses sejarah
keselamatan manjadi sangat nyata. Nyata
karena Allah yang terlibat dalam hidup
manusia, Allah yang mengalami apa yang
dialami oleh manusia, dan Allah yang menjelma dalam kemanusiaan dalam diri
Yesus. Lebih lanjut Thomas mengatakan
dalam renungannya, “Kita orang muda
juga dipanggil pada sikap yang sama
seperti Maria dan dengan caranya masingmasing
kita menanggapi panggilan sebagai
orang Kristiani untuk menjadi berkat bagi
sesama” imbuhnya. Setelah acara doa taize
dilanjutkan dengan acara keakaraban yaitu
dengan bakar jagung dan ikan.
Acara bakar-bakar sebagai sarana keakraban bersama Foto: Anna |
By Aan | OMK Wilayah Franciscus Asisi
0 Response to "Biar Tuhan Datang"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah