Minggu Biasa X
Minggu, 05 Juni 2016
Add Comment
Renungan 5 Juni 2016 "Minggu Biasa X"
"Semua orang itu
ketakutan dan mereka memuliakan Allah,
sambil
berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita",
dan
"Allah telah melawat umat-Nya" " [Luk 7:16]
Takut dan Kagum
Siapa yang tidak
takut akan kuasa Allah yang mahatinggi? Tidak ada satu pun kekuatan di dunia
ini yang mampu menandingi Dia, sekalipun pada jaman sekarang ini ilmu
pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat. Siapa yang tidak mengagumi
kuat kuasa Allah? Tatkala kepedihan melanda seorang janda karena kematian anak
yang dikasihinya, Allah berkenan mengulurkan tanganNya. Sang anak bangkit,
hidup kembali, memberikan gairah hidup baru bagi ibundanya.
Adakah kita takut
akan kuat kuasa Allah? Tatkala kita sehat, berkecukupan - bahkan berkelimpahan,
berkuasa, berilmu, tak takut menghadapi hukum dan kekuasaan ... Adakah yang
ditakutkan? Takutkah kita akan kuasa Allah yang bisa mencabut hidup kita di
dunia ini?
Sebagai murid Tuhan,
takut akan Allah berarti takut menyakiti hatiNya. Sebagai murid Tuhan yang
telah dianugerahi rahmat sebagai kekasih ilahi, kita hendaknya menyadari diri
sebagai pribadi pencinta yang seharusnya senantiasa memberikan yang terbaik
bagi yang dicintai, yakni Allah. Takut akan Allah berarti menunjuk pada
bagaimana "aku" mencintai Allah dengan segenap hati dan budi.
Sebagaimana seorang isteri khawatir tidak akan dapat membahagiakan suaminya,
demikian pula umat Allah yang dikasihiNya.
Sebagai murid Tuhan,
tentu kita mengagumi kuat kuasa Allah. Dia menampakkan diriNya di alam semesta.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menguak misteri alam
semesta, yang diciptakan oleh Dia. Penemuan demi penemuan begitu mengagumkan.
Siapakah yang dikagumi?
Sebagai pencinta,
tentulah kita menyadari sungguh akan daya ikat kasih sayang yang begitu kuat.
Kesetiaan seorang ustad terhadap isterinya di desa sungguh mengagumkan.
Isterinya terkena diabetes parah. Kedua kakinya membengkak. Namun sang ustad
dengan setia mendampinginya. Setiap sore dia mengajak isterinya jalan-jalan.
Kekaguman manusiawi tentu telah diangkat martabatnya dalam kekaguman ilahi
tatkala Anak Manusia meneteskan darah di kayu salib. Kasih ilahi begitu
mengagumkan bagi umat manusia. Kita memohon agar senantiasa mampu mengasihi Dia
dalam kerapuhan dan keterbatasan kasih sayang yang kita berikan. Bukankah
begitu?
BY Slamet Harnoto | Tim Komsos
0 Response to "Minggu Biasa X"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah