Minggu Paskah II
Minggu, 03 April 2016
Add Comment
Renungan 3 April 2016 "Hari Minggu Paskah II"
"Damai sejahtera bagi kamu!"
[Yoh 20:19]
Hidup di perantauan tidaklah selalu
menyenangkan. Aku harus senantiasa menjaga relasi dengan sesama karena dengan
merekalah aku menjalani hidup. Tatkala aku tidak bisa hidup dengan mereka
karena tiada penghasilan sepeser pun, ke mana aku harus pergi? Terpikir olehku
pulang kampung, karena bagaimanapun di sana jauh lebih baik daripada hidup di
rantau. Tidak terpikir sedikit pun hal-hal negatif di perantauan ataupun di
kampung. Yang jelas bagiku, di perantauan aku sudah habis daya upaya untuk
menyambung hidupku.
Tatkala Sang Guru menghadapi
kehancuranNya, para murid tidak hanya berpikir dan merasa tidak dapat
melanjutkan perjalanan dan pulang ke kampung halaman saja. Mereka ketakutan
menghadapi masyarakat yang masih mengingat mereka bersama dengan Sang Guru.
Masyarakat masih mengenal mereka, bagaimana mereka pada akhirnya menghadapi
kenyataan bahwa Guru mereka yang sungguh mereka percayai harus berakhir di kayu
salib.
Sebagaimana tampaknya gejala
sosial-politis di berbagai belahan bumi, para murid harus berhadapan dengan
kenyataan bahwa mereka adalah para pengikut setia, murid, dari musuh para
pemimpin bangsa Yahudi dan berakhir dalam pengadilan Romawi. Bukan sekadar
nafkah yang dapat diperoleh di tempat lain, namun sungguh hidup mereka
terancam.
Dalam situasi seperti itu, Yesus
menampakkan diri kepada mereka dan menyapa: “Damai sejahtera bagi kamu!” Ada
perasaan takut yang semakin tajam, sebagaimana orang melihat hantu. Namun
kehadiran Yesus mulia meyakinkan mereka akan kehadiran Sang Guru yang
senantiasa bersama dengan mereka hingga sebelum peristiwa salib. Kehadiran
Kristus membawa damai sejahtera bagi mereka dan damai itu meresap ke dalam
relung hati yang terdalam. Kedamaian itu melenyapkan ketakutan dan membawa
kebagiaan bagi mereka.
Sebagaimana peristiwa perdana
tersebut, hingga sekarang pun para murid diutus untuk membawa dan mewartakan
damai sejahtera bagi sesama. Meski dalam kenyataan konkret kedamaisejahteraan
itu harus sungguh diperjuangkan, namun para murid sungguh mengalami kebangkitan
Kristus.
BY Slamet Harnoto | Tim Komsos
0 Response to "Minggu Paskah II"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah