Kedatangan Sang Tuan

Renungan 25 Desember 2015 Hari Raya Natal “Kedatangan Sang Tuan”           

"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,

yaitu Kristus, Tuhan, di Kota Daud" (Lk 2:11)

Sang Tuan sudah datang! Sambutlah dengan penuh sukacita! Umat beriman telah memersiapkan diri dengan "berdandan" dan "inner beauty". Iman yang kokoh telah menumbuhkan tanaman sehingga memberikan buah berlimpah bagi Sang Tuan yang hadir. Tentu inilah saat yang membahagiakan, penuh sukacita bagi umat beriman. Tentu saat ini terjadi perjumpaan yang luar biasa, perjumpaan yang tak hangus oleh panasnya mentari, atau larut oleh derasnya air hujan.

Merenungkan pewartaan Lukas, tampak gambaran akan perjumpaan tersebut. Perjumpaan itu terjadi dalam hidup para gembala. Para gembala mengalami pewartaan para malaikat tentang kelahiran Juruselamat, lalu mereka mengikuti apa yang telah diberitahukan kepada mereka.

Merujuk pada masyarakat Yahudi waktu itu dan masyarakat pada masa sekarang tampak bahwa hidup para gembala (hampir) tidak ada perubahan. Dari dulu hingga sekarang di belahan bumi manapun, para gembala bergulat dengan dunia kambing, domba, sapi, ... ternak! Mereka dengan kesungguhan hati memelihara ternak, menjaga kesehatan dan keselamatannya, dan ... Betapa bahagianya mereka tatkala ternak peliharaan mereka memberikan "hasil" yang berlimpah!

Kesungguhan hati dalam memelihara kehidupan menjadi kunci perjumpaan dengan Allah yang hadir. "Dandanan" dan "Inner Beauty" harusnya dilandasi dengan kesungguhan hati dalam memelihara kehidupan. Oleh karena itu, sering umat beriman mendengar pewartaan akan kepekaan terhadap sesama dan menjaga lingkungan hidup pada masa (perayaan) Natal. Seluruh dinamika dalam liturgi Natal tidak sekadar ritual rutin tahunan, namun sungguh memancarkan perjumpaan dengan Allah yang menyelamatkan kehidupan.

Adakah kesungguhan hati bagi Dia yang telah lahir?

BY Slamet Harnoto | Tim Komsos

Share this post