Pengemis Kecil
Minggu, 22 November 2015
Add Comment
Renungan 22 November 2015 Hari
Raya Kristus Raja
"Jadi apabila Anak itu memerdekakan
kamu,
kamupun
benar-benar merdeka" (Yoh 8:36)
Pengemis Kecil
Minggu siang sesudah misa,
aku dan kedua orangtuaku jajan soto yang ada di pasar dekat gereja. Sebenarnya
tidak istimewa, peristiwa seorang anak perempuan mengemis saat kami menyantap soto.
Meski demikian, pembicaraan dengan bapak tentang anak perempuan itu mengusik
perhatianku. Anak itu seharusnya belajar. Bukankah sekolah sekarang
gratis?", ujar bapakku.
Bayang-bayang perjalanan
masa lalu tatkala usiaku kurang lebihnya sama dengan pengemis kecil itu
menyeruak, menyelimuti batin. Tak ayal perhatian tertuju pada keceriaan bersama
teman-teman selama di sekolah. Setelah mengalami perjalanan di metropolitan
kurang lebih dua tahun tampak nyata perbedaan dahulu dan kini, di sini dan di
kampung halaman. Fasilitas tersedia memadai. Anak-anak sekarang tinggal belajar
... belajar ... dan ... Belajar.
Kenapa ada anak kecil
mengemis? Tatkala sekolah gratis, masih ada anak mengemis. Terbersit di benakku
perjalanan satu tahun terakhir: perutku lapar butuh makan, gigiku sakit butuh
obat, malam hari harus tidur tapi belum bayar kontrakan. Apakah si kecil itu
mengalami hal-hal yang sama seperti diriku?
Pada Hari Raya Kristus Raja
Semesta Alam yang merupakan puncak tahun liturgi ini layak kiranya menyingkirkan
pandangan garis keturunan. Yang terpenting adalah bagaimana kemanusiaan sungguh
dihormati dan diperjuangkan pemenuhannya. Keceriaan si kecil hilang seperti
kenikmatan hilang dari menyantap soto mengingat ketidakberdayaan diri. Si kecil
bukannya tidak mau sekolah. Ia harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya,
terutama makan.
Memang saya memiliki mulut,
akal budi, dan relasi luas untuk mengembangkan karya amal kasih. Mengingat
kondisi secara menyeluruh dan memerhitungkan hidup si kecil, tak berdayalah
diriku. Si kecil menjadi bagian dari sebuah kisah yang diceritakan dalam kemerdekaan
dari perhambaan dosa.
By Slamet Harnoto | Tim Komsos
0 Response to "Pengemis Kecil"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah