IMAN SIMON PETRUS
Minggu, 23 Agustus 2015
Add Comment
23 Agustus 2015 Hari
Minggu Biasa XXI
“IMAN SIMON PETRUS”
(Yoh 6:68-69)
Suatu ketika seorang bapak
didatangi oleh rekan kerjanya. Ia mengalami banyak kesulitan, terutama ekonomi
keluarga. Bapak itu tahu dan mengenal betul kondisi keluarga rekan kerjanya.
Dalam hatinya, “Sejauh mungkin akan saya bantu”. Bapak itu tahu kenapa rekannya
selalu mencari dirinya tatkala “menthok” dalam hal keuangan. Ia pun sadar kalau
dirinya bukanlah orang yang berkelebihan. Ia sadar pula, “Kepada siapa lagi
rekanku itu minta tolong”.
Hal seperti itu banyak dijumpai di
tengah masyarakat ini. Banyak orang “menthok” untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. “Ke mana lagi dan kepada siapa lagi aku minta tolong?”
Ketika Yesus banyak berbuat baik,
banyak orang mengikuti Dia. Tatkala ajaran-ajaranNya sungguh menyentuh dan
menyenangkan, banyak prang ingin mendengarkan Dia. Namun bagaimana mereka
ketika berhadapan dengan bahaya yang mengancam hidup mereka kalau mengikuti
Yesus?
Banyak murid Yesus meninggalkan Dia
setelah mendengarkan ajaran Yesus tentang “Roti hidup” (Yoh 6:35). Mereka
menangkap sesuatu yang membahayakan bagi hidup mereka jika mereka tetap
mengikuti Yesus, sebab dengan demikian mereka menerima ajaran Yesus tentang
“Roti hidup”. Maka, bagi mereka pilihan baik adalah tidak lagi mengikuti Yesus.
Tatkala banyak orang meninggalkan
Yesus, Simon Petrus dan rekan-rekannya tetap setia pada Yesus. Mereka tidak
ikut-ikutan pergi meninggalkan Yesus. Pada dasarnya, mereka sebenarnya tidak
tahu harus bagaimana melihat banyak murid meninggalkan guru mereka. Bisa
dikatakan bahwa Simon Petrus dkk mengalami “kementhokan”.
Jawaban Simon Petrus atas
pertanyaan Yesus bukanlah suatu akibat dari “kementhokan”. Jawaban itu bukan
pula refleksi Yohanes atas peristiwa Yesus. Jawaban itu merupakan seruan iman
Gereja Perdana. Para murid Tuhan dewasa ini mewarisi iman itu: “Engkau adalah
Yang Kudus dari Allah” (Yoh 6:69). Jawaban ini merupakan realitas iman yang
hidup. Iman ini secara manusiawi dilandasi oleh pengenalan pribadi: “kami telah
percaya dan tahu” (Yoh 6:69). Namun demikian penting disadari bahwa iman adalah
rahmat. Ya … Roh Kudus sendiri yang menyatakan, yang membuat para murid tidak
pergi meninggalkan Yesus.
By Slamet Harnoto
0 Response to "IMAN SIMON PETRUS"
Posting Komentar
Mohon berkomentar secara bijaksana, bersudut pandang positif dan menyertakan identitas di akhir komentar (walaupun fasilitas komentar tanpa nama). Satu lagi mohon tidak meninggalkan komentar spam !
Terima Kasih | Tim KOMSOS St. Albertus Agung Kota Harapan Indah