MENYEBERANG

MENYEBERANG (MRK 6:53-56)

Pengalaman menyebarang tidak asing lagi bagi orang yang bepergian. Menyeberang dengan mudah kita pahami sebagai proses berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Ajakan Yesus kepada para murid untuk menyeberang ke tempat lain sering kita jumpai dalam Injil, juga dalam perikop hari ini.

Menyeberang dalam Injil tidak sekedar pindah tempat, tetapi keluar dari diri sendiri dan memberi ruang agar orang lain mendapat tempat dalam hati kita. Sikap dasar yang dibutuhkan adalah terbuka untuk menghargai orang lain termasuk perbedaan. Itulah yang dilakukan Yesus. Ke manapun Ia pergi Ia selalu membuka hati dan seluruh diri-Nya kepada orang-orang yang Ia jumpai. Ia menaruh hormat yang besar juga kepada semua orang termasuk mereka yang kepada yang sakit dan berdosa. Karena keterbukaan dan rasa hormat yang dalam itulah, Yesus mudah dikenal orang ke manapun Ia pergi.

Kita hidup dalam komunitas bersama orang lain dengan latar belakang yang berbeda. Kehadiran orang lain adalah cermin bagi kita untuk melihat siapa diri kita : persamaan dan perbedaan kita. Perbedaan bukanlah ancaman tetapi berkat karena perbedaan adalah anugerah Tuhan (Bdk. Yes 19:25).

Tetapi perbedaan bisa menjadi sumber konflik apabila orang hidup seperti katak dalam tempurung yang terpenjara dalam kesempitan hati dan budinya. Komunitas seperti itu membosankan. Jika engkau ingin duniamu menjadi indah dan berwarna-warni, keluarlah dari dirimu untuk melihat keindahan lain yang diciptakan Tuhan dalam diri orang lain.

Orang yang berani keluar dari dirinya, dialah yang mampu menyentuh hidup orang lain. Dia mudah dikenal dan mendapat tempat dalam hati orang. Itulah proses menyeberang yang indah. "Marilah kita pergi ke tempat lain..." (Mrk 1:38).

Salam Kasih Dalam Sang Sabda.
P. Yonas, SVD. (QC, 9/2/15)

Share this post