MENGUTAMAKAN KERAJAAN ALLAH
Senin, 30 Juni 2014
MENGUTAMAKAN KERAJAAN ALLAH (Mat 8:18-22)
Saya yakin setiap orang yang membaca Sabda Yesus hari ini, pasti bingung dan protes. Kepada seorang murid yang ingin mengikuti Dia, tetapi mohon izin dulu untuk menguburkan ayahnya, Yesus berkata, "Ikutlah Aku dan biarkanlah orang mati menguburkan orang mati." (Mat 8:22). Dalam tradisi Yahudi, setiap anak wajib memperhatikan orang tuanya sampai masuk liang lahat termasuk menguburkannya. Seorang anak dicap kurang ajar kalau ia pergi meninggalkan orang tuanya.
Sudah jelas bagi murid ini bahwa ia tidak mungkin mengikuti Yesus sebelum ia menguburkan orang tuanya. Maka ia minta izin kepada Yesus, tetapi permintaan itu tidak dikabulkan Yesus. Apakah Yesus mengajar kita untuk menelantarkan orang tua? Tidak. Yesus mengatakan perintah-Nya ini kepada orang yang mau mengikuti-Nya. Ada resiko yang harus ditanggung seorang murid yakni mendahulukan Kerajaan Allah.
Mengikuti Yesus berarti harus siap untuk melepaskan kebiasaan-kebiasaan masa lalu yang tidak sejalan dengan Kerajaan Allah. Orang memang harus menguburkan orang tuanya. Namun ketika orang menghadapi pilihan-pilihan dalam hidupnya, ia harus mengutamakan Kerajaan Allah. Semua yang kita pikirkan dan kerjakan harus diletakkan di atas nilai-nilai Kerajaan Allah yang diajarkan Yesus. Ajaran dan teladan hidup Yesus hendaknya menjadi pelita yang menuntun hidup dan tindakan kita. "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu." (Mat 6:33).
Salam Kasih Dalam Sang Sabda.
P. Yonas, SVD (QC, 30/6/14)