MENGASIHI MUSUH : MUNGKINKAH?
Selasa, 17 Juni 2014
MENGASIHI MUSUH : MUNGKINKAH? (Mat 5:43-48)
"Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi yang menganiaya kamu." (Mat 5:44). Bagi orang Yahudi saat itu, musuh adalah mereka yang berasal dari suku lain dan tidak mengakui Allah mereka. Yesus mengajak orang banyak untuk keluar dari cinta yang sempit ini dan mengasihi kelompok lain.
Dalam pemahaman kita, musuh adalah mereka yang menyakiti kita. Yesus memberi perintah agar kita mengasihi mereka. Ajaran Yesus ini mungkin terlalu muluk. Mengasihi orang baik saja susah apalagi musuh. Jangankan mendoakan mereka, melihat wajahnya saja hati ini sudah tak sudi. Mungkinkah kita mengasihi musuh?
Mengasihi musuh adalah mungkin kalau orang membuka diri bagi Rahmat Allah yang bekerja sama dengan usaha manusia. Bagaimana caranya? Rasul Paulus merinci ajaran Yesus ini dalam suratnya, "Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah ia minum! Dengan berbuat demikian, kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya." (Rm 12:20).
Cara mengasihi musuh adalah berbuat baik dengan banyak cara. Hanya perbuatan baik yang bisa memutus mata rantai permusuhan. Karena itu, tetaplah berbuat baik, meskipun perbuatan baik itu tidak selalu mendapat tanggapan yang baik.
Salam Kasih Dalam Sang Sabda.
P. Yonas, SVD ( QC, 17/6/14)