Lektor, Komentator dan Tugas Pelayanannya
Selasa, 20 Mei 2014
Malam itu seusai Misa Sabtu, 10 Mei 2014, berkumpullah para bapak, ibu dan rekan – rekan OMK di Stasi St. Albertus yang tergabung dalam lingkup pelayanan Liturgi Lektor, Komentator, serta Pemazmur di aula Gereja yang baru saja selesai diperbaiki. Pastor F.A. Heru Kurniawan, SVD bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pembekalan dan berbagi pengetahuan mengenai seperti apa dan bagaimanakah baiknya tugas pelayanan yang dianggap penting dalam setiap Perayaan Ekaristi Kudus ini dijalankan.
Seusai doa pembukaan, Pastor membagi kami yang berjumlah kurang lebih 63 orang ini dalam 5 kelompok besar untuk berdiskusi bersama mengenai “Apa itu Lektor?”. Kami diminta memberikan jawaban hanya dalam 3 kata, ada kelompok yang menjawab Pewarta Sabda Allah, Pembaca Kitab Suci, Pembaca Sabda Tuhan, dsb. Namun meski berbeda jawaban tiap kelompok, inti dari kata “Lektor” adalah “Membacakan Sabda Allah yang tersirat”.
Kemudian Alkitab. “Apa itu Alkitab?” menjadi pertanyaan kedua yang harus kami jawab. Alkitab adalah “semacam perpustakaan” yang memuat berbagai hal yang ditulis oleh pelbagai pengarang dalam waktu yang berbeda – beda, Alkitab juga berisi kesaksian Iman tentang SABDA ALLAH yang dituangkan ke dalam tulisan dengan inspirasi ROH KUDUS, kemudian mengenai ajaran – ajaran, larangan etis (perintah), petunjuk untuk beribadat, ritus upacara, hukum, lagu pujian, dan lain sebagainya.
Beberapa hari sebelum pembekalan, Pastor meminta kami untuk membawa Kitab Suci, dan selama pertemuan kemarin pun, Pastor seringkali mengajak kami untuk membuka Kitab Suci. Sebagai seorang pembaca Sabda Allah, sudah seharusnyalah kita mempersiapkan diri sebelum bertugas dengan membaca terlebih dahulu bacaan liturgi yang akan dibawakan pada saat Misa. Dengan memahami maksud yang tersirat dalam setiap bacaan Kitab Suci, kita pun akan semakin mampu mewartakan Sabda tersebut dengan lebih baik kepada setiap umat yang mendengarkan.
Meski malam sudah mulai larut, namun pembahasan mengenai Kitab Suci ataupun tugas Lektor malam itu belum sepenuhnya selesai. Pembekalan ini pun akan dilanjutkan dengan pertemuan kedua nantinya. Namun sebelum pulang, Pastor Heru memberikan kami PR untuk mencari tentang tujuan penulisan, tahun, kerangka, serta tempat penulisan dan perasaan penulis saat membuat tulisannya. Setiap orang mendapat satu Kitab untuk ditelusuri mulai dari Kitab – Kitab pada Perjanjian Lama, dan PR ini akan menjadi pembahasan lebih lanjut untuk pertemuan pembekalan selanjutnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa dan berkat penutup dari Pastor Heru pada pukul 21.30 WIB. Semoga semangat pelayanan yang tulus dan penuh kasih memampukan para Lektor-Komentator dan Pemazmur untuk semakin giat dan mau memahami lebih dalam arti pelayanannya masing – masing. Tuhan Memberkati setiap karya pelayanan kita.
Yoana Yesinatalia
Seusai doa pembukaan, Pastor membagi kami yang berjumlah kurang lebih 63 orang ini dalam 5 kelompok besar untuk berdiskusi bersama mengenai “Apa itu Lektor?”. Kami diminta memberikan jawaban hanya dalam 3 kata, ada kelompok yang menjawab Pewarta Sabda Allah, Pembaca Kitab Suci, Pembaca Sabda Tuhan, dsb. Namun meski berbeda jawaban tiap kelompok, inti dari kata “Lektor” adalah “Membacakan Sabda Allah yang tersirat”.
Kemudian Alkitab. “Apa itu Alkitab?” menjadi pertanyaan kedua yang harus kami jawab. Alkitab adalah “semacam perpustakaan” yang memuat berbagai hal yang ditulis oleh pelbagai pengarang dalam waktu yang berbeda – beda, Alkitab juga berisi kesaksian Iman tentang SABDA ALLAH yang dituangkan ke dalam tulisan dengan inspirasi ROH KUDUS, kemudian mengenai ajaran – ajaran, larangan etis (perintah), petunjuk untuk beribadat, ritus upacara, hukum, lagu pujian, dan lain sebagainya.
Beberapa hari sebelum pembekalan, Pastor meminta kami untuk membawa Kitab Suci, dan selama pertemuan kemarin pun, Pastor seringkali mengajak kami untuk membuka Kitab Suci. Sebagai seorang pembaca Sabda Allah, sudah seharusnyalah kita mempersiapkan diri sebelum bertugas dengan membaca terlebih dahulu bacaan liturgi yang akan dibawakan pada saat Misa. Dengan memahami maksud yang tersirat dalam setiap bacaan Kitab Suci, kita pun akan semakin mampu mewartakan Sabda tersebut dengan lebih baik kepada setiap umat yang mendengarkan.
Meski malam sudah mulai larut, namun pembahasan mengenai Kitab Suci ataupun tugas Lektor malam itu belum sepenuhnya selesai. Pembekalan ini pun akan dilanjutkan dengan pertemuan kedua nantinya. Namun sebelum pulang, Pastor Heru memberikan kami PR untuk mencari tentang tujuan penulisan, tahun, kerangka, serta tempat penulisan dan perasaan penulis saat membuat tulisannya. Setiap orang mendapat satu Kitab untuk ditelusuri mulai dari Kitab – Kitab pada Perjanjian Lama, dan PR ini akan menjadi pembahasan lebih lanjut untuk pertemuan pembekalan selanjutnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa dan berkat penutup dari Pastor Heru pada pukul 21.30 WIB. Semoga semangat pelayanan yang tulus dan penuh kasih memampukan para Lektor-Komentator dan Pemazmur untuk semakin giat dan mau memahami lebih dalam arti pelayanannya masing – masing. Tuhan Memberkati setiap karya pelayanan kita.
Yoana Yesinatalia