MENDENGARKAN DAN BERBICARA DENGAN BENAR
Jumat, 14 Februari 2014
MENDENGARKAN
DAN BERBICARA DENGAN BENAR (Mrk 7:31-37)
Kamu adalah apa yang kamu dengar dan
bicarakan. Apabila yang didengar adalah hal-hal yang baik dan benar tentang apa
saja dan siapa saja, maka itulah yang terucap dari mulut. Sebaliknya apabila
telinga lebih suka mendengar cerita-cerita buruk apalagi gosip dan fitnah
tentang apa saja atau siapa saja, maka di sekitar itulah topik pembicaraanmu
setiap hari.
Yesus bertemu dengan orang yang bisu. Tetapi mengapa justru yang
disembuhkan pertama adalah telinganya? Telinga adalah sumber pendengaran. Orang
bisa berbicara karena mendengar suara dari luar dan lidahnya dirangsang untuk
mengikuti suara itu. Sebaliknya orang akan tuli jika telinganya tidak dapat
menangkap suara dari luar. Dalam Injil penyakit juga disebabkan oleh dosa. Dosa
selalu menghalangi manusia untuk mendengar dan berbicara tentang hal-hal yang
baik. Dengan menyembuhkan orang bisu ini, Yesus membarui telinga dan mulutnya
untuk hal-hal yang baik dan benar.
Kita seringkali tegang dengan orang lain
karena mulut yang suka menghamburkan kata-kata secara sembarangan. Hal itu
terjadi karena kita kurang benar dalam mendengarkan. Kita perlu mohon kepada
Tuhan setiap saat, "Awasilah mulutku, ya Tuhan dan berjagalah pada pintu
bibirku." (Mzm 141:1).
Salam Kasih Dalam Sang Sabda.
P. Yonas Hunu, SVD
(Quezon City,
14 Februari 2014)