KURANGI PROTES - LIHAT YANG BAIK
Rabu, 18 September 2013
KURANGI PROTES - LIHAT YANG BAIK (Luk 7:31-35)
Dalam hidup, sering kita menjumpai orang yang suka protes dan mengomentari orang lain. Apapun yang dilakukan orang lain tidak luput dari komentarnya yang umumnya sinis. Yesus berhadapan dengan orang-orang semacam itu. Ketika Yohanes datang mereka memberi cap sebagai orang gila karena puasanya. Ketika Yesus datang, Ia makan dan minum mereka memberi cap sebagai orang rakus. Begini salah, begitu salah, tidak begini dan begitu juga salah. Maunya apa? Tidak jelas. Yang jelas adalah mereka suka protes, mencela dan mengeritik.
Orang yang suka protes adalah orang yang bermasalah dengan dirinya sendiri. Protes, komentar dan kritikan itu boleh-boleh saja. Namun kalau setiap hari selalu berkomentar, protes, mencela dan mengeritik itu menandakan orang tidak tahu bersyukur. Orang yang bersyukur melihat hal-hal baik meski selalu ada kekurangan. Orang yang tidak tahu bersyukur selalu melihat kekurangan dalam segala hal. Maka tidak heran jika ia terus "ngomel dan ngoceh" protes, komentar sinis, mencela dan mengeritik. Anda termasuk yang mana?
Salam kasih dalam Sang Sabda.
Rm. Yonas, SVD
Dalam hidup, sering kita menjumpai orang yang suka protes dan mengomentari orang lain. Apapun yang dilakukan orang lain tidak luput dari komentarnya yang umumnya sinis. Yesus berhadapan dengan orang-orang semacam itu. Ketika Yohanes datang mereka memberi cap sebagai orang gila karena puasanya. Ketika Yesus datang, Ia makan dan minum mereka memberi cap sebagai orang rakus. Begini salah, begitu salah, tidak begini dan begitu juga salah. Maunya apa? Tidak jelas. Yang jelas adalah mereka suka protes, mencela dan mengeritik. Orang yang suka protes adalah orang yang bermasalah dengan dirinya sendiri. Protes, komentar dan kritikan itu boleh-boleh saja. Namun kalau setiap hari selalu berkomentar, protes, mencela dan mengeritik itu menandakan orang tidak tahu bersyukur. Orang yang bersyukur melihat hal-hal baik meski selalu ada kekurangan. Orang yang tidak tahu bersyukur selalu melihat kekurangan dalam segala hal. Maka tidak heran jika ia terus "ngomel dan ngoceh" protes, komentar sinis, mencela dan mengeritik. Anda termasuk yang mana?
Salam kasih dalam Sang Sabda.
Rm. Yonas, SVD
