Kalau kita mengadakan pesta
besar, salah satu hal yang menjadi perhatian adalah konsumsi. Selain
menghabiskan banyak dana, mereka yang mengurusnya harus siap repot. Para
murid tentu tidak pernah membayangkan permintaan Yesus untuk memberi
makan kepada 5000 laki-laki (belum termasuk wanita dan anak-anak).
Tempat itu sunyi dan mereka tidak mempunyai cukup bekal. Apa artinya
lima roti dan dua ikan? Mereka bukan hanya merasa kurang, melainkan
mustahil. Mukjizat itu mulai terjadi ketika mereka berani memberikan apa
yang menurut mereka kurang kepada Yesus. Di tangan Tuhanlah, yang
kurang dijadikannya berlimpah-limpah. Di sekitar kita banyak orang yang
lapar baik secara jasmani maupun rohani. "Kamu harus memberi mereka
makan." (Mat 14:16).
Kadang kita tidak mau menolong mereka karena kita
merasa bahwa waktu, kemampuan, makanan, minuman, uang dan apa saja yang
kita miliki masih kurang. "Saya saja masih membutuhkan semua itu.
Bagaimana saya bisa membantu mereka? Tunggu setelah saya berkecukupan."
Sampai kapanpun kita akan terus merasa kurang. Semakin tinggi
penghasilan, semakin besar pula kebutuhan. Besar kecilnya pemberian
bukanlah hal yang utama. Yang utama adalah murah hati untuk berbagi
dengan mereka yang berkekurangan.