DIUTUS UNTUK MENGGARAMI HIDUP
Kamis, 23 Mei 2013
DIUTUS UNTUK MENGGARAMI HIDUP (Mrk 9:41-50).
Masakan akan terasa hambar tanpa garam (kecuali bagi yang pantang, he..he). Garam sangat penting bagi masyarakat tradisional karena memberi rasa nikmat, mencegah pembusukan dan mengawetkan makanan. Dengan bahasa perbandingan yang sederhana, Tuhan Yesus menyadarkan para pengikut-Nya akan panggilan mereka sebagai garam dunia.
Menjadi garam berarti memberi rasa nyaman bagi yang lain: menciptakan suasana hidup bersama yang harmonis, damai dan bersahabat, menumbuhkan semangat dan harapan bagi orang yang merasa hidupnya hambar dan sia-sia, membangkitkan iman mereka yang lesu, mencegah cara hidup yang menjurus kepada hal-hal yang buruk serta memelihara kebiasan dan cara hidup yang baik. "Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain." (Mrk 9:50).
Salam Kasih Dalam Sang Sabda. Rm. Yonas Hunu, SVD