Pembelajaran Calon Penerima Sakramen Penguatan di Stasi Harapan Indah
Jumat, 21 September 2012
Sakramen Penguatan adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi Kristen yaitu Baptis, Penguatan dan Ekaristi. Sakramen ini sering disebut juga dengan sakramen krisma namun kini kita diminta untuk menyebut dengan sakramen penguatan karena krisma sebetulnya adalah nama minyak yang digunakan untuk penerimaan sakramen ini. Sakramen penguatan merupakan tanda kedewasaan iman seseorang. penerimaan sakramen penguatan melengkapi rahmat pembaptisan, dan menyempurnakan inisiasi. melalui sakramen penguatan, seseorang diikat secara lebih kuat dan sempurna dengan Gereja serta diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus. Konsekwensi dari sakramen penguatan adalah tanggungjawab iman dan semakin wajib untuk menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus.
Salah satu program dari bidang pewartaan melalui seksi katekese adalah penerimaan sakramen penguatan yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Periode tahun 2012 ini jumlah peserta ada sekitar 350 orang yang artinya ada peningkatan jumlah peserta dari pada 2 tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 251 peserta. Peserta terbagi menjadi 7 kelompok sebagai berikut : SMP 1, SMP2, SMP3, SMA, KULIAH dan DEWASA. Jumlah peserta yang sedemikian banyak tersebut sangat membanggakan namun sekaligus membuat masalah baru. Kondisi komplek Gereja Santo Albertus belum sepenuhnya dibangun secara keseluruhan sehingga masalah ruangan menjadi masalah bagi penyelenggaraan proses belajar calon penerima Sakramen Penguatan ini.
Saat ini proses belajar mengajar menggunakan ruangan gereja yang mana tentunya butuh pertimbangan yang matang serta kebijaksanaan baik dari Romo maupun Dewan Stasi. Proses belajar mengajar terus berlangsung walaupun penuh dengan keterbatasan kondisi dan tanpa alat pendukung yang memadai. Di dalam ruangan gereja tersebut dibagi menjadi 7 kelompok belajar, ada yang di balkon atas belakang, sayap kanan kiri baik atas maupun bawah, ada yang di bawah belakang dan lain lain. Para pengajar harus bersuara keras karena tanpa alat pengeras suara. Papan tulis sebagai media pembelajaran juga tidak ada. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat team katekese Stasi harapan Indah. Bahkan Romo Yoseph Jaga dawam, SVD selaku Romo Pimpinan Paroki beberapa minggu yang lalu sempat berkunjung dan melihat proses belajar mengajar ini dari satu kelas ke kelas yang lain. Dengan segala kerendahan hati Romo Yoseph memohon maaf atas ketidaknyamanan dalam proses belajar mengajar ini.
Kegiatan proses belajar mengajar ini sudah dimulai sejak 24 juli 2012 dan peserta akan menerima sakramen penguatan pada tanggal 11 November 2012 mendatang. Untuk tempat penerimaan sakramen ini belum ditentukan, artinya bisa di Gereja St. Mikael Kranji atau di Gereja St. Albertus Harapan Indah. Tenaga pengajar dari team Katekese terdiri dari 14 orang ditambah rekan yang berjumlah 13 orang. Rekan adalah orang-orang yang bersedia membantu kegiatan katekese dan kebanyakan berasal dari lulusan kursus katekese yang dilaksanakan di Stasi Harapan Indah di waktu yang lalu. Untuk mendukung kegiatan ini Dewan Stasi juga bekerja sama dengan Sekolah Cahaya Harapan yang mana sekolah tersebut mempunyai 47 siswa yang turut serta dalam program ini. Jadwal pembelajaran persiapan penerimaan sakramen penguatan di sekolah Cahaya Harapan dilaksanakan setiap hari Sabtu.
Harapan dari team Katekese adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung sehingga kegiatan kegiatan seperti ini dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Namun demikian kita semua dapat memahami situasi kondisi gereja kita saat ini. Berangkat dari situasi seperti ini mari kita tingkatkan semangat kita untuk tetap menggalang dana untuk kelengkapan sarana dan prasarana gereja kita.