MUKJIZAT DI HARAPAN INDAH
Senin, 03 September 2012
Tragedi 14 Agustus 2012 masih terngiang di benak kita taktala
salah satu umat Stasi Harapan Indah menjadi korban perampokan berdarah. Keluarga Antonius Hendronoto Notosusanto yang
tinggal di lingkungan Arcadius 5 tepatnya di dekat pasar Family Harapan Indah ini
dalam acara Persekutuan Doa Karismatik Katolik ( PDKK) senin lalu (3/9/2012)
memberi kesaksian tentang mukjizat dari
Tuhan yang boleh mereka terima.
Tuhan pasti punya rencana yang baik terhadap keluarga ini mengingat bapak Hendronoto sudah membuka hati
dan meluangkan waktunya untuk mengikuti Kursus Evangelisasi pribadi ( KEP-7 )
di Stasi Harapan Indah. Namun demikian tentunya iblis tidak tinggal diam bila
mana ada manusia yang mencoba lebih dekat dengan Tuhan. Seiring dengan waktu,
satu demi satu cobaan menerpa keluarga ini. Sampai pada suatu hari bapak
Hendronoto ini sempat mengeluh dan curhat dengan panitia KEP-7 dan
mempertanyakan “Mengapa disaat saya berusaha dekat dengan Tuhan Yesus melalui
KEP justru saya banyak mengalami musibah ?”
Musibah terbesar dan terberat saat terjadi perampokan berdarah di
rumahnya. Saat itu beliau masih dalam perjalanan pulang dari kantornya di
bilangan Jl. Raya Bogor Km. 26 Jakarta. Ibu Lina
Susanti sore itu pulang dari kantor bersama
dengan putri bungsunya dan kebetulan putri sulungnya juga pas sampai di rumah
diantar jemput oleh sopirnya yang baru. Pembatu sudah berangkat mudik dan
sopirnya pun pamit pulang sehingga ibu Lina mengunci piñtu pagarnya dari dalam.
Singkat cerita, ibu Lina masuk ke kamar pembantu
untuk menaruh baju namun tiba tiba beliau disekap oleh orang tidak dikenal.
Beliau secara reflek melakukan perlawanan namun perampok itu berhasil menusuk
lehernya sehingga bersimbah darah. Kedua putrinya pun mengalami penganiayaan
hingga berdarah dan luka memar. Ibu Lina mencoba lari ke luar minta pertolongan
namun disusul oleh perampok tersebut dan dipukulnya hingga pingsan. Beliau
diseret menuju ke kamar utama dan disitu beliau siuman. Perampok itu meminta
sejumlah uang dan ATM beserta pin dan mengunci pintu kamar dari luar dan kabur.
Dalam kondisi berdarah darah karena pembuluh
darah di lehernya putus itu beliau berusaha keluar dari kamar tersebut namun
gagal. Beliau melihat ada air berkat dari gereja dan meminumnya sambil berdoa
mohon kekuatan. Akhirnya beliau berhasil keluar dari lubang ventilasi sempit
diatas pintu itu dan keluar minta pertolongan. Ini adalah mukjijat yang
pertama. Dalam kondisi sehat pun kita yakin bahwa ibu Lina tidak akan mampu
melakukan seperti itu.
Ibu Lina banyak mendapatkan pertolongan di RS
Ananda Bekasi bahkan Romo Yonas Hunu, SVD didampingi bapak Andreas Tantri
(Ketua Stasi Harapan Indah) sempat memberikan Sakramen Minyak Suci di ruang UGD
tersebut. Namun demikian karena membutuhkan dokter ahli bedah vaskuler maka
tengah malam itu dikirim ke RSPAD Gatot Subroto. Namun kondisi ibu Lina semakin
kritis dan Hb darahnya tinggal 2. Menurut medis kondisi ini sudah tipis
harapannya dan tidak dapat dilakukan operasi.
Melalui media jejaring social yang dikelola oleh team komsos St.
Albertus kondisi tersebut di publikasikan dan selalu diupdate perkembangan demi
perkembangan sambil menggalang doa sehingga Tuhan berkenan memberikan
mukjijatNya yang kedua dengan menaikkan Hb darahnya sehingga pada pukul 4 pagi
dapat dilangsungkan operasi. Pukul 7 pagi operasi berhasil diselesaikan dengan
baik.
Ibu Lina yang dikenal tegas dan berpendirian kuat
itu setelah siuman sempat melakukan pengakuan dosa dan konsultasi keluarga
disaat Romo Ramelan,SVD menjenguk di RSPAD. Rupanya Tuhan punya rencana dan
melalui peristiwa itu dan berkenan memberikan mukjijatnya yang ketiga. Hati ibu
Lina yang sekeras batu karang itu dimampukan untuk membuka hati dan mengampuni
serta minta maaf kepada saudara-saudaranya.
Beban berat dalam pergumulan itu akhirnya sirna dan ibu Lina merasa
dilahirkan kembali untuk menjalani hidup barunya.
Bapak Tresno Kambali dari Shekinah yang menjadi
pembicara dalam pertemuan PDKK St. Albertus di aula gereja pada malam tersebut
juga menegaskan kembali kepada seluruh peserta yang berjumlah sekitar 50
peserta itu bahwa pada jaman sekarang ini mukjijat Tuhan tetap ada dan nyata.